-->

Kenapa Mancing Bisa Boncos? Ini 3 Jawabannya.

Ingin mancing tidak boncos atau zonk? Perhatikan 3 alasan penyebab kenapa mancing bisa boncos di sini
Kenapa Mancing Boncos? Kita tahu bahwa arti boncos adalah tidak dapat apa-apa. Jadi mancing boncos adalah mancing tapi tidak dapat ikan. Suatu hal yang sial atau Sue kata orang Betawi mah.

Artikel ini membahas faktor-faktor dan cara mengatasi boncos. Diharapkan setelah selesai membacanya, para mancing mania dapat mengurangi resiko boncos atau memaklumi kejadiannya.


Kenapa Mancing Bisa Boncos?

Mancing kalau boncos biasanya bikin kecewa. Udah lama nungguin ikan eh gak ada yang nyangkut. Sudah banyak biaya dikeluarin, eh hasil tak sesuai dengan harapan. Bikin nyesek saja.

Kalau buat pemancing pemula kita sering denger kata klise "saya orangnya gak sabaran". 

Jadi menurut mereka mancing hanya khusus untuk orang sabar. Cara pandang yang salah.

Memang yang sudah hobi mancing itu orangnya penyabar? Gak juga tuh. Tetep saja sewot kalau pancing tidak ada yang noel. Tetap saja gondok kalau boncos mancing.


Gambar Alasan Kenapa Mancing Bisa Boncos

Hanya pengalaman saja yang membuat mereka bertahan. Mereka sadar bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi sukses tidaknya mancing. Jadi kalau mancing boncos itu hal yang biasa.

Di sini saya akan menceritakan tentang pengalaman mancing. Dimana umpan yang jitu, umpan yang paten, spot mancing yang menjanjikan, joran yang mumpuni, biaya yang cukup menguras kantong bukanlah jaminan bahwa itu semua adalah faktor keberhasilan mancing.

Yuk mancing mania kita simak ceritanya. Sambil ngopi, jangan lupa.

Meme mancing boncos
Meme mancing


Ilmu dari Mancing Ikan Payus.

Siang itu saya lagi nangkring di tambak dekat laut Tangerang. Sedang ngisi kalender mancing mingguan. 

Setelah mancing Mujaer saya nyoba nyelametin ikan Payus alias Bandeng Laki. Masih pakai kail setelan Mujair yang ukuran sedang. 

Setiap ikan Payus makan umpan, cepat-cepat saya angkat. Eh ikannya malah terbang, melepaskan diri dari kail. Lalu masuk lagi ke air.

Begitu mulu kejadiannya. Walau membuat heran dan bikin keseel. Namun terasa lucu dan menarik.

Ikan Payus terlihat gemerlapan tersorot matahari seperti ada kacanya. Deburan air ketika ikan jatuh menambah eksotis suasana.

Dan kelucuan ketika melihat ikan Payus itu meronta ke atas mencoba melepas umpan. Indah om lihatnya.

Lagi asik-asiknya ngakalin ikan Bandeng Laki ini. Tiba-tiba datang Bapak-bapak membawa joran tegeg empat meteran.

Lalu dia duduk tak jauh dengan posisi saya mancing. Kemudia dia geprak-geprak air dengan jorannya. Bapak-bapak yang aneh.

Saya yang lagi kesel, tambah esmosi. Pada kabur doonk pak, pikir saya.

Namun, setelah geprak-geprak air dan mulai mancing,  berulang kali dia sukses mengangkat ikan Payus. Saya yang tadinya marah jadi melongo. Kok bisa??

Dari cerita ini ada pelajaran yang bisa diambil untuk mancing mania yang suka mancing boncos:

Ilmu didapat karena pengalaman. Seperti melihat si bapak-bapak tadi. Secara otomatis saya mendapat ilmu. Gituh toh caranya mancing ikan Payus.

Nah kalau kita suka boncos mancing, berarti jam terbang atau pengalaman mesti ditambah. Dan tentunya sambil berguru pada orang lain yang lebih faham soal ilmu mancing.


Orang Lain Panen Ikan, Saya Jemur Joran.

Saya ikut mancing dengan tetangga di kolam pemancingan Mujair air payau. Orang lain pada memakai pelampung, saya memakai setelan teknik mancing dasaran.

Gak heran, disaat orang lain sibuk di sana sini ngangkatin ikan, saya mah adem saja ngejemur joran. 

Disaat teman saya panen ikan Mujaer sambil ngeledek, saya hanya senyum-senyum kagak puguh.

Ketika saya berubah pikiran dan mengganti setelan pancing dengan pelampung. Tak lama kemudian sayapun mulai ikut mengangkat ikan Mujaer ini.

Jadi, jika ingin mancing anti boncos dan menjawab pertanyaan kenapa mancing tidak pernah dapat atau penyebab mancing tidak dapat ikan. Cerita inilah penjelasannya.

Pantangan dalam memancing adalah jangan terlalu percaya diri dengan ilmu kita. Tidak usah malu untuk belajar pada orang di sekitar tempat kita memancing. Apalagi jika kalau kita orang asing di lokasi tersebut.

Dekati pemancing lokal dan tanya umpan apa yang main di sini. Selain dapat menambah teman juga agar acara mancing tidak zonk alias boncos.

Dan perhatikan mitos mancing yang ada. Walau kita tidak percaya, tidak salah untuk mematuhi untuk menghormatinya.

Daripada kita ngeyel nanti malah didoain yang enggak-enggak sama yang percaya mitos.

Jangan heran kalau mancing ikan selalu zonk, karena kita tidak bisa menyesuaikan diri dengan keadaan.


Bertiga Tapi Berdua.

Nah kalo yang ini ceritanya lagi ngisi kalender bulanan. Saya duduk bertiga di belakang perahu bersama bang Hakim dan Ko Sofyan. 

Mereka adalah teman yang biasa mancing bareng saya. Ceritanya pada waktu itu kita mancing di laut. Berangkat dari Tanjung Pasir, Tangerang. Spot mancing di pulau Seribu.

Formasi mancing di belakang kapal sebagai berikut: Sofyan-Hakim-Saya. Jadi Hakim ada di tengah.

Ko Sofyan di kiri dan Saya di kanan. Kami berdempetan mancingnya. Tidak ada celah diantara kami.

Waktu ikan lagi ramai makan inilah yang terjadi pada kami. Saya narik ikan, Ko Sofyan juga. Ko Sofyan betot ikan, saya juga.

Saya bahagia, Ko Sofyan tersenyum. Gimana dengan Bang Hakim? Kebanyakan cuma nonton!

Sesekali saja bang Hakim narik, sisanya saya dan Ko Sofyan yang buk si buk. Saya ngangkat ikan, muka bang Hakim belok kanan. Ko Sofyan mendaratkan ikan, muka bang Hakim belok kiri.

Akhirnya bang Hakim jadi bahan candaan. Mancing di spot yang sama, umpan yang sama tapi beda hasil. Makanya mandi dulu, itu candaan kami ke bang Hakim.

Kami bertiga sebenarnya bingung. Kenapa bang Hakim nasibnya tidak sama dengan kita. Padahal secara teori, harusnya dia mendapatkan hasil yang sama dengan kami.

Karena tak ada jawaban, akhirnya kami meledek mati-matian bang Hakim. Dia cuma bisa cungar cengir menerima keadaan.


Suami Mancing Boncos, Isteri Mancing Ikan

Ko Ishak dia sejatinya bukan temen mancing saya yang biasa. Dia dulu hanyalah salah seorang yang aktif di forum mancing. 

Waktu saya buka thread nyari anggota untuk turun ke laut, ia ikut mendaftarkan diri.

Akhirnya kami bergabung untuk melakukan trip bersama mengisi kalender mancing bulanan.

Dia datang bersama isterinya. Keren juga, ada seorang wanita yang hobi mancing. Suami isteri pula, pikir saya.

Walau saya sedikit bingung, nanti gimana kalau dia ingin buang air kecil seperti kami pemancing pria. Pastinya kita yang repot.

Karena pemancing pria kalau di laut mesti buang air kecil. Entah karena goncangan ombak atau akibat dinginnya angin. Saya juga tak tahu kenapa.

Rata-rata kapal yang kami sewa tidak ada toiletnya. Maklum perahu milik nelayan biasa. Kalau buang air kecil, ya mesti berdiri di pinggir perahu sambil pegang tiang kapal.

Walau bikin ngilu, karena angin yang menerpa selalu menerbangkan cairan buangan air kita. Takutnya nyiprat dan bikin bau. Mau gak mau terpaksa kita lakukan.

Berangkat dari kebiasaan ini maka timbul pertanyaan terhadap pemancing wanita. Apa yang bakal terjadi jika mereka kebelet ingin pipis. Saya sudah membayangkan hal yang merepotkan.

Namun ternyata, itu tidak terjadi. Wanita ternyata kuat menahan buang air kecil. Super dah!

Ko Ishak membawa peralatan mancing yang lengkap. Termasuk fish finder dia miliki. Barang yang lumayan mewah untuk ukuran mancing mania sekelas kami.

Hal itu membuat kami senang. Resiko mancing boncos atau kurang menggembirakan dapat diatasi.

Tiba saatnya memancing, kami semua menurunkan pancingan. Ketika jam makan ikan sudah datang.

Satu persatu kami mulai narik. Bahasa kerennya strike. Isterinya ko Ishak pun tidak ketinggalan. Dia ikut pesta ikan.

Ko Ishak? Dia kebanyakan jadi penonton. Disaat isterinya sibuk, pancingannya seperti enggan ditoel ikan.

Hal ini membuat saya kasihan dan bingung. Kok mereka berdua bisa beda cerita. Ada apa?

Kedua kisah ini mengajarkan pada kita bahwa ada faktor lain yang mempengaruhi boncos atau tidaknya mancing yaitu faktor hoki atau Nasib!!

Makanya, jika piranti mancing sudah mantap. Perahu sudah oke. Spot mancing sudah jaminan mutu. Umpan mancing sudah sesuai.

Jika boncos atau tidak mendapatkan ikan target buruan, jangan bingung. Nasib jugalah penentu akhirnya.

Berusaha sudah, tinggal bagaimana cara kita legowo menerima kenyataan. Itu saja.

Rangkuman dari faktor boncos adalah:

  1. Kurang ilmu pengetahuan tentang teknik mancing.
  2. Tidak menyesuaikan kondisi alam dengan umpan atau teknik yang kita punya.
  3. Nasib.


    Baca juga: 12 Umpan Ikan Nila yang Jitu

    Demikian bahasan tentang faktor Kenapa Mancing Bisa Boncos. Semoga bermanfaat dan menghibur walaupun mungkin artikel ini bisa jadi tidak berguna sama sekali bagi pembaca. Salam hangat.
    LihatTutupKomentar