-->

Gara-Gara Kucing Saya Jadi Pemberani

Artikel gara-gara kucing saya jadi pemberani adalah Kisah tentang kucing yang bernama si Iteung yang dikeroyok oleh tiga ekor anjing.
Gara-Gara Kucing Saya Jadi Pemberani - Kucing saya namanya si Iteung. Karena dia berbulu dominan hitam. Walau di kakinya ada bulu warna putih, tapi hanya sedikit.

Kalau dipandang sekilas, kucing ini berwarna hitam semua. Makanya saya panggil dia si Iteung, plesetan dari kata "item".

Pembaca pasti tahu lah tokoh pacarnya si Kabayan. Ya... Si Iteung, yang diperanin oleh Nike Ardilla dalam film-film.

Saya terinspirasi dari nama itu. Meski namanya si Iteung, jenis kelaminnya mah jantan. Tidak boleh protes yah.


Gara-Gara Kucing Saya Jadi Pemberani.

Nih kucing, sebelum banyak pacarnya, dia jarang ke luar rumah. Nemenin saya yang hidup sendirian di rumah.

Kalau saya tidur siang, dia suka ikut tidur di kaki. Love banget kayaknya dia sama saya. Prikitiw.

Namun semenjak dia mengenal artinya cinta, dia mulai berubah. Jarang pulang kayak bang Thoyib. Dateng ke rumah hanya untuk minta jatah makan.

Setelah dia dikasih makan, dia pergi lagi ke luar. Bikin bete aja nih si Iteung. Tapi ya sudahlah.... Gak boleh sirik terhadap kucing yang lagi senang.

Baca juga :I Love You Miaow

Kucing hitam
Gambar Kucing Hitam

Kelebihan si Kucing.

Namun ada kelebihan si Iteung ini.
  1. Pertama, dia tidak mau dipegang oleh siapapun. Jangankan untuk dipegang, ketemu orang saja udah kabur. Dia hanya mau sama saya saja.
  2. Bangga rasanya jadi satu-satunya orang di dunia ini yang dia pilih. Saya merasa menjadi "Most Unique People in the World."
  3. Kedua, kalau saya ngengeseuk dia. Ini bahasa Sunda yang agak susah diterjemahin ke bahasa Indonesia. Tapi saya coba jelaskan yah. 

Ngengeseuk itu nyiumin, maenin, melukkin erat sampai lama, pokoknya dia gak saya lepasin walau dia mau lepas. Gimana, fahamkan?

Kucing yang Lucu.

Nah dia ini kalo dikekeseuk, pasrah aja. Gak meronta-ronta apalagi sampai mencakar dengan kukunya yang runcing itu.

Dia merelakan dirinya untuk saya apa-apain sampai saya puas dan melepaskannya. Beda dengan kucing saya yang lainnya.

Walau terkadang dia marah, diketahui dari suara geramannya tapi tetap saja dia diam. Apalagi kalo saya marahin, tambah pasrah aja dianya. Takut bos, mungkin itu yang di pikirannya. Dasar kucing lucu.

Serangan Anjing Pemburu.

Suatu ketika, waktu saya lagi ke halaman dia nongol habis berkeliaran. Tak disangka tak diduga datang gerombolan anjing berjumlah tiga ekor langsung nyerang si Iteung.

Terasa mimpi perasaan saya saat itu. Karena tak biasa adanya anjing di kampung saya. Yang punya anjing hanya satu orang itupun di ujung kampung dan keadaannya di rantai.

Palingan kalau melihat anjing itu hanya jika ada orang-orang yang sedang moro/berburu Musang sawah. Itupun si anjing hanya berkeliaran di sana jarang masuk kampung.

Makanya heran, kok ada anjing tiba-tiba masuk ke kampung apalagi sampai menyerang kucing saya.

Dengan refleks saya gedor-gedor bambu bermaksud untuk mengusir anjing-anjing tersebut. Karena untuk mengusir langsung ada rasa takut.

Namun ternyata anjing-anjing itu tidak bergeming dan masih tetap ngerubutin kucing saya.

Kasihan sekali dia melawan terjangan tiga anjing yang terlatih untuk berburu. Dia digigit dan ditarik sana sini.

Semua Karena Cinta.

Ternyata rasa cinta dapat menimbulkan keberanian. Seperti ibu-ibu yang mengorbankan diri untuk menolong anaknya.

Begitulah keadaan saya saat itu. Dengan gagah berani saya coba tendang-tendangin tuh gerombolan si berat walau kaki mah takut digigit.

Alhamdulillah, anjing-anjing itu ngibrit ketakutan. Namun sayang ada satu anjing yang kadung giginya menancap di punggung si kucing. Maka sambil lari dia menyeret si Iteung. Tambah kasihan saya.

Dengan kekuatan super, level maksimal, saya kejar anjing itu hingga beberapa meter. Anjing ini sepertinya akan berlari ke sawah.

Saya cegah itu terjadi. Karena berbahaya kalau sudah sampai sawah, nanti akan susah urusannya kalau masuk ke rumpun padi. Bisa tidak kelihatan.

Gara-gara Kucing.

Akhirnya gigitan anjing itu terlepas ketika satu tendangan saya meleset karena kencang larinya tuh anjing.

Si Iteung dengan sigap loncat dan menghindar ke atas pagar kemudian memanjat pohon. Lega rasanya saat itu. Si anjing ngibrit dan si Iteung aman.

Untuk sesaat saya dan si Iteung sama-sama menenangkan diri. Namun yang lebih kasihan si Iteung. Nampaknya dia trauma. Dia diem aja di atas dahan tidak mau turun ketika saya panggil.

Setelah beberapa waktu akhirnya saya naik pohon itu dan menurunkannya meski dengan susah payah. Dahan yang dituju selain kecil juga menjorok ke kolam.

Pas dapet, lihat kondisi badan si Iteung sangat mengenaskan. Kotor, penuh liur anjing dan ada darah. Cepat-cepat saya bawa pulang dan membersihkan badannya.

Beberapa hari kemudian baru ketahuan ada lubang bekas gigi anjing yang bernanah. Ngenes rasanya liat kucing kesayangan yang lucu keadaannya seperti itu. Namun alhamdulillah kini dia bisa sehat kembali.

Sekarang, kalau mendengar suara anjing, maka sirene siaga satu berputar di pikiran ini. Dan mental bertarung saya meningkat beberapa level.

Berasa menjadi tokoh superhero macam Batman, Superman atau Satria Baja Hitam. Itu semua Gara-gara kucing.

Inilah Cinta

Cinta dapat membangkitkan kekuatan untuk menaklukan ketakutan dan kekhawatiran.

Maka untuk meningkatkan keberanian, belajarlah untuk mencintai.

Demikian cerita Gara-gara Kucing Saya Jadi Pemberani ini. Kalau senang dengan cerita ini silahkan dishare, jangan disimpan sendiri. Siapa tahu bisa bermanfaat untuk orang lain. Sekian. Salam hangat.
LihatTutupKomentar