-->

Cara Menangkap Udang Secara Tradisional

Tutorial cara menangkap udang secara tradisional menggunakan perangkap atau bubu dan umpan yang sederhana. Semoga bermanfaat.
Cara Menangkap Udang Secara Tradisional adalah sebuah cerita tentang tradisi zaman dahulu yang dilakukan oleh penduduk kampung kami daerah Garut sini.

Dengan memanfaatkan barang bekas kita bisa berkreasi menghabiskan masa kecil sambil mencari makanan yang sudah disediakan oleh alam yaitu udang sungai.

Kearifan lokal yang dapat diambil pelajarannya. Selamat membaca.


Cerita Cara Menangkap Udang Secara Tradisional.

Sore hari adalah waktu terindah bagi anak-anak di kampung kami. Kalau main ke sungai, kami biasanya menangkap udang. Sedang kalau pergi ke sawah kami memancing belut.

Kampung kami dilewati dua sungai. Satu sungai berada di atas perkampungan dan satu lagi berada di bawah.

Banyak hal yang kami manfaatkan dari adanya sungai tersebut.

Cara menangkap udang secara tradisional

Sungai di atas berfungsi untuk keperluan sumber air sehari-sehari. Seperti mandi, nyuci dan mengairi kolam-kolam ikan dan sawah yang dimiliki oleh penduduk di sini.

Waktu itu kedua sungai kami masih bersih. Tidak ada sampah plastik yang mencemari air. Sehingga selain menangkap udang kita bisa mencari haremis/kijing atau kerang kecil.

Namun kini, sungai yang di atas sudah penuh dengan sampah sehingga kegiatan mencari haremis atau kerang mulai tinggal kenangan.

Sedang untuk sungai di bawah, alhamdulillah masih sedikit alami. Walaupun tidak alami sepenuhnya.

Dulu tidak ada tembok penahan longsor, sekarang sisinya dibangun tembok tersebut.

Dulu bendungannya dari tanah kini terbuat dari besi. Dulu tidak ada yang nyetrum kini orang luar kampung datang membawa setruman.

Saya masih ingat ketika masih kecil. Di sore hari kami main ke sungai. Tujuannya adalah untuk mencari udang yang ada di sungai.

Bekal kami adalah dedak padi dan pipiti atau besek.

Dedak halus adalah umpan jitu untuk menangkap udang. Baik udang kecil maupun udang Galah.

Dan Bebesek atau pipiti adalah semacam wadah yang terbuat dari anyaman bambu yang umumnya berbentuk kotak.

Pipiti ini biasanya digunakan untuk menyimpan nasi hidangan jika ada kenduri atau hajatan.

Bagaimana Cara Menangkap Udang Secara Tradisional ini?

Pertama, besek yang kami bawa diberi tali dari kulit pohon pisang di keempat sisinya. Tali-tali tersebut diikat dan disambungkan dengan satu tali utama.

Panjang tali utama disesuaikan dengan jarak antara tanah hingga dasar sungai.

Setelah beres mengikatkan tali maka besek ini mesti diberi tanah sawah yang basah. Tujuannya adah sebagai tempat menyimpan umpan dedak.

Tinggi tanah dikira-kira saja, yang penting udang tidak langsung kabur ketika diangkat.

Setelah beres proses ini maka selanjutnya adalah memberi umpan jitunya. Apa umpan menangkap udang di sungai atau kali? Yaitu dedak padi yang tadi kami bawa.

Dedak disebarkan merata di atas tanah sawah sambil ditekan agar kuat menempel. Beres deh cara membuat bubu perangkap untuk menangkap udang ini, saatnya beraksi.

Teknik Menangkap Udang Secara Tradisional.

Turunkan besek itu di tempat yang kira-kira menurut kita banyak mengandung udang. Biasanya spot yang kami yakini banyak udangnya adalah di air yang tidak terlalu deras dan agak sedikit dalam.

Sesudah menurunkan bubu kita ikatkan tali ke rumput, bambu atau pohon yang ada di sisi sungai. Setelah beres, kami akan menurunkan besek lain di tempat yang berbeda.

Karena biasanya kami tidak hanya membuat satu rangkaian bubu udang. Minimal kami membawa dua perangkap ini.

Setelah semua beres, tinggal tunggu hasilnya. Waktu yang dibutuhkan kira-kira lima menit paling cepat.

Kalau mau lebih bersabar kita memberikan waktu lebih lama. Apalagi kalau ditinggal main lebih dulu.

Namun, kalau terlalu lama biasanya udang akan kabur. Maka waktu terbaik yang dibutuhkan antara lima sampai lima belas menit.

Hasil dari mancing udang lumayan untuk lauk. Apalagi kalau dapat udang Galah, jadi pesta kitanya.

Bisa digoreng atau dibakar di tungku dapur pakai kayu bakar. Nyam... Selamat makan. Begitulah kira-kira asyiknya kisah cara menangkap udang secara tradisional.

Jika di tempat kita ada rawa, empang, kolam, danau, muara, tambak boleh dicoba teknik bubu perangkap udang ini.

Walau penulis tidak yakin udang air payau atau asin mau dengan umpan dedak tersebut. Tapi dicoba, boleh kan?

Baca juga: Ketemu Hantu Saat Ngobor Belut

Demikian akhir cerita Cara Menangkap Udang secara tradisional ini. Semoga nambah wawasan kita. Salam hangat.
LihatTutupKomentar