-->

Kisah Orang Kikir dan Dermawan yang Pandai Bersedekah

Masih ragu untuk bersedekah? 2 Kisah ini akan membantu anda mengatasi keraguan tersebut

Banyak orang yang ragu untuk bersedekah, walaupun sudah jelas ada perintahnya dalam Islam.

Mungkin dikarenakan takut uang atau harta berkurang, takut tidak mendapatkan ganti secepatnya. Beserta bermacam-macam alasan lain yang bisa menghambat dirinya untuk bersedekah.

Nah di sini, kami hadirkan 2 kisah pembanding antara orang yang kikir dan orang yang dermawan. 

Sehingga nantinya bisa menjadi pelajaran yang bisa diambil manfaatnya untuk mendorong jauh segala keragu-raguan kita untuk beramal baik.

Selamat membaca.


Kisah Orang Kikir dan Dermawan yang Pandai Bersedekah

Ada kisah nyata yang terjadi di Arab Saudi. Ini cerita  yang dinukil dari dokter Muhammad, beliau seorang dosen di Ummul Quro.

Beliau mengatakan, ada satu orang yang luar biasa kaya raya. Dia meninggalkan harta sekitar 600 milyar ketika meninggal dunia. Tapi dia tidak punya isteri dan anak.

Saking cintanya dengan harta, dia tidak mau menikah, takut isterinya mengambil harta miliknya.

Gambar ilustrasi sedekah

Ketika dia meninggal, tidak ada kerabat satupun yang hadir mengurus jenazahnya sehingga diurus oleh pemerintah.

Pengadilan agama Arab Saudi mengambil alih harta orang tersebut sambil mencari keluarga ahli waris yang berhak.

Hingga ditemukan ada tiga orang yang mungkin menjadi ahli waris, karena orang-orang terdekatnya tidak ditemukan.

Ketiga orang tadi dipanggil ke pengadilan. Kebetulan mereka orang susah. Lalu sang hakim berkata, "Apakah kalian tahu kenapa saya panggil ke sini?"

Mereka menjawab, "Tidak tahu" sambil merasa takut ada pelanggaran yang dilakukan mereka hingga dipenjara nantinya.

Sang hakim kembali bertanya, "Apakah kalian tahu si Fulan?" Sambil menyebut nama si almarhum ini.

Mereka menjawab, "Iya, ada hubungan kerabat dengan kami. Tetapi kami tidak banyak kenal dia. Karena setiap kali kami undang, dia tidak datang. Kami pun tidak pernah diundang ke rumahnya."

Kata sang Hakim, "Dia baru saja meninggal dunia. Dan dia meninggalkan harta yang cukup banyak. Harta itu kami sudah cari, tidak ada ahli warisnya kecuali kalian bertiga. Maka kami akan memberikannya kepada kalian."

Bayangkan, orang miskin tiba-tiba dapat tiga ratus milyar satu orang, tidak kerja tidak apa. Tanda tangan, beres.

Ketika mereka hendak meninggalkan pengadilan, sang hakim berkata, "Sebelum kalian pergi, ada saran dariku."

"Apa itu," jawab mereka bertiga.

"Ini si mayit, rahimakumullah, semoga Allah rahmati, mati  meninggalkan harta banyak. Maka saran saya, dia tidak sempat bangun mesjid, bagaimana kalau kalian masing-masing keluarkan 300 ribu Real (sekitar 1 milyar), jadi tiga milyar. Keluarkan dan bangunkan buat dia sebuah mesjid."

Artinya jika masing-masing dikeluarkan satu milyar, masih ada 199 milyar sisanya. Apalagi ini uangnya si almarhum. Namun apa jawaban mereka bertiga.

Yang satu menjawab, "Saya sudah lama hidup melarat, sekarang saya mau hidup senang." Artinya, dia tidak mau mengeluarkan uang satu milyar, padahal bukan duitnya.

Yang satu lagi berkata, "Saya punya hutang banyak, saya mau membayar hutang." Dia pun tidak mau mengeluarkan uang satu milyar, padahal utangnya tidak mungkin sebesar itu.

Yang satu lagi mengucapkan kalimat yang juga buruk namun bisa kita ambil sebagai pelajaran, "Wahai hakim, ketahuilah, orang ini semasa hidupnya tidak pernah memberi manfaat buat dirinya sendiri. Dia tidak pernah sedekah, tidak mau bangun mesjid. Bagaimana kami bantu dia sedekah sementara dia sudah mati."

Kemudian mereka pun pergi.

Pelajaran buat kita, jangan jadi seperti mayit ini karena tidak pernah sedekah semasa hidup. Kita tinggalkan harta, ahli waris pun tidak mau sedekah untuk kita.

Kalau kita saja tidak mau bangun mesjid, apalagi ahli waris, lebih jauh lagi. Kita hanya dikenang hari pertama, kedua, sebulan, setahun, lama-lama dilupakan. Sepuluh tahun lagi mungkin baru dikenang.

Maka yang tertinggal adalah amal yang kita lakukan. 

Kaum salafus soleh selalu bersedekah. Dikatakan bahwa Abdullah bin Umar RA setiap hari selalu bersedekah walaupun hanya dengan sebutir bawang.

Ada satu kisah unik dari Aisyah RA, suatu waktu beliau berpuasa, ketika menjelang berbuka, beberapa saat lagi adzan maghrib, beliau bertanya kepada pembantunya di rumah, "Ada makanan tidak?"

Kata pembantunya, "Hanya ada satu roti dengan minyak."  Biasanya jika tidak punya makanan apa-apa, kalau ada harta, biasanya roti dengan madu, ini tidak ada, maka roti hanya dicelup dengan minyak agar ada rasanya.

Kata Aisyah, "Tidak apa-apa, siapkan untuk berbuka puasa."

Beberapa saat menjelang berbuka puasa ada orang yang mengetuk pintu, ketika dibuka rupanya orang miskin yang minta makanan.

Sang pembantu memberi tahu ummul mukminin, "Ada orang miskin minta makan."

Aisyah pun berkata, "Berikan roti itu semuanya, jangan dipotong-potong."

Kata pembantu, "Nanti tidak ada untuk berbuka puasa."

"Berikan saja, tidak usah khawatir, dengan Dzat yang tidak akan pernah mati selamanya Allah SWT."

Akhirnya roti itu diberikan oleh pembantu tersebut.

Subhanallah, ketika baru beberapa langkah orang miskin itu berjalan, belum juga hilang bayangannya, ada satu warga Madinah mengirim makanan ke rumah Aisyah karena dia tahu bahwa Aisyah berpuasa berupa satu ekor kambing memakai wangi-wangian, roti gandum dalam nampan besar yang bisa dimakan oleh 20 orang. Kemudian dia mengetuk pintu rumah yang dibukakan oleh sang pembantu.

"Ada apa?" tanya sang pembantu.

"Ini ada makanan buat buka puasanya Ummul mukminin."

Sang pembantu pun berkata, "Ummul mukminin ada makanan."

"Alhamdulillah, jazaAllah khoir"

Ketika pengirim makanan sudah pergi, maka mereka berdua pun makan. Setelah kenyang, ternyata masih banyak makanan tersisa.

Kata Aisyah sambil tersenyum, "Lihatlah, sesungguhnya kambing ini lebih baik dari roti tadi."

Pelajaran dari kisah ini, Allah akan membalas sedekah kita, tidak usah khawatir, bahkan Allah mengatakan dalam al Qur'an; Siapa yang melakukan satu perbuatan baik maka pasti Allah akan balas dengan sepuluh kali lipat, minimal.

Baca juga: 10 Kisah Inspiratif Islami

Begitulah pembaca, kisah tentang orang yang kemaruk akan harta melawan kisah orang yang bersedekah yang disampaikan oleh ustadz Khalid Basalamah.

Pembaca mau pilih yang mana? Keputusan ada di tangan anda. Salam.

LihatTutupKomentar