5 Kisah Cinta yang Inspiratif
Cinta sepertinya suatu perasaan yang indah dan baik. Itu sebuah perasaan bagi orang yang sedang jatuh ke dalam pusarannya.
Namun bisa jadi, bukanlah cinta yang sedang kita jalani dan rasakan saat ini, tetapi bisa saja itu hanyalah sebuah nafsu!
Untuk memahami lebih jauh tentang apakah itu cinta atau nafsu yang sebenarnya sedang kita rasakan saat ini, silahkan pembaca ikuti Kisah Cinta yang Inspiratif di bawah ini untuk mendapatkan jawabannya.
5 Kisah Cinta yang Inspiratif
#1 Memenuhi Janji Cinta
Sejak awal, anggota keluarga si gadis tidak setuju hubungannya dengan si anak laki-laki. Mereka mengatakan, jika dia bersikeras untuk bersama dengan lelaki itu, dia akan menderita seumur hidupnya.
Karena tekanan yang diberikan oleh anggota keluarga, dia sering bertengkar dengan sang lelaki. Gadis itu benar-benar mencintai laki-laki itu, dia biasa bertanya kepadanya, "Seberapa besar engkau mencintaiku?"
Karena anak laki-laki itu tidak pandai berkata-kata, dia hanya bisa membuatnya marah. Dengan tambahan komentar dari orang tuanya, suasana hati si gadis semakin buruk.
Anak laki-laki itu, telah menjadi "target pelepas amarahnya". Dan anak laki-laki itu, diam-diam membiarkan gadis itu terus-menerus melepaskan amarah kepadanya.
Kemudian, bocah itu lulus dari Universitas. Dia berencana untuk melanjutkan studi ke luar negeri tetapi sebelum dia pergi. Dia melamar sang gadis…
”Aku, tidak tahu bagaimana mengucapkan kata-kata manis tapi yang aku tahu, aku mencintaimu. Jika engkau setuju, aku bersedia menjagamu seumur hidup. Tentang anggota keluargamu, aku akan bekerja keras untuk meyakinkan mereka agar menyetujui kita.”
Gadis itu setuju.
Dan orang tuanya, melihat upaya yang ditunjukkan oleh anak lelaki itu, akhirnya setuju dengan hubungan mereka. Sebelum lelaki itu pergi ke luar negeri, mereka bertunangan.
Mereka mempertahankan hubungan mereka melalui telepon dan surat. Meski waktu sulit dilalui, namun keduanya pantang menyerah.
Suatu hari, gadis itu meninggalkan rumah untuk bekerja seperti biasa. Dalam perjalanannya ke halte bus, sebuah mobil kehilangan kendali dan menabraknya.
Saat dia bangun dari pingsannya, dia melihat orang tuanya dan menyadari betapa seriusnya dia terluka dan betapa beruntungnya dia, tidak mati.
Melihat orang tuanya, dengan wajah basah oleh air mata, dia mencoba menghibur mereka. Tapi kemudian, dia menyadari bahwa dia tidak bisa mengeja sepatah kata pun, dia mencoba yang terbaik untuk membuat suara tetapi yang dia lakukan hanyalah bernapas tanpa suara. Dia bisu.
Menurut dokter, cedera itu mempengaruhi otaknya, dan hal itu menyebabkan dia menjadi bisu selama sisa hidupnya. Sepanjang hari, selain menangis dalam diam, hanya itu yang bisa dilakukannya.
Kemudian, gadis itu keluar dari rumah sakit. Kembali ke rumahnya, semuanya masih seperti sebelumnya. Kini, telepon yang berdering, telah berubah menjadi mimpi terburuknya. Dering demi dering, terus-menerus merangsang rasa sakitnya.
Tapi dia tidak bisa memberi tahu anak laki-laki itu. Dia tidak ingin menjadi beban baginya, dan menulis surat kepadanya bahwa dia tidak ingin menunggu lagi, hubungan di antara mereka berakhir, dan bahkan mengembalikan cincin pertunangannya.
Menghadapi surat dan telepon dari lelaki itu, yang bisa dia lakukan hanyalah membiarkan air mata jatuh dari matanya.
Ayahnya memutuskan untuk pindah, setelah melihat rasa sakit yang dideritanya. Berharap bahwa dia bisa melupakan segalanya dan menjadi lebih bahagia di lingkungan baru, gadis itu mulai belajar, perlahan-lahan mengambil bahasa isyarat dan memulai dari awal lagi. Juga mengatakan pada dirinya sendiri untuk melupakan pujaan hatinya.
Suatu hari, sahabatnya mengatakan bahwa anak lelaki itu sudah kembali. Dia mencari di sekelilingnya, si gadis meminta sahabatnya untuk tidak memberitahunya tentang keberadaan dia dan memintanya untuk memberitahunya untuk melupakan dirinya.
Setelah itu, selama lebih dari setahun tidak ada kabar tentang anak laki-laki tersebut.
Suatu hari sahabatnya memberitahu, bahwa anak laki-laki itu akan segera menikah, dan memberikan Kartu Undangan Pernikahan kepadanya. Dia membuka kartu itu dengan sedih, tetapi dia menemukan ada namanya di kartu tersebut.
Saat dia ingin bertanya pada sahabatnya, anak laki-laki itu muncul di depannya. Dengan bahasa isyarat yang tidak dikenalnya, dia mengatakan kepada si gadis, ”Aku menghabiskan waktu lebih dari satu tahun, memaksa diri untuk belajar bahasa isyarat, untuk memberi tahu engkau, bahwa aku tidak melupakan janji kita, beri aku kesempatan, biarkan aku menjadi suaramu. Aku cinta kamu."
Melihat bahasa isyarat yang lambat dari anak laki-laki itu, dan cincin pertunangan yang dia berikan kembali kepadanya, sang gadis akhirnya tersenyum.
Pesan Moral:
Jangan menjadi pengecut dan kabur setiap kali ada masalah, ingatlah bahwa setiap masalah ada jalan keluarnya.
#2 Menyimpan Kebencian di Hati?
Seorang guru TK memutuskan untuk membiarkan murid kelasnya bermain game. Guru itu menyuruh setiap anak di kelas untuk membawa kantong plastik berisi beberapa kentang. Setiap kentang akan diberi nama orang yang dibenci anak tersebut.
Jadi, jumlah kentang yang akan dimasukkan seorang anak ke dalam kantong plastiknya tergantung pada jumlah orang yang dibencinya.
Ketika harinya tiba, setiap anak membawa beberapa kentang dengan nama orang yang dia benci. Ada yang memiliki 2 kentang, ada yang 3 kentang, bahkan beberapa anak ada yang mempunyai 5 kentang.
Sang Guru kemudian menyuruh anak-anak untuk membawa kentang dalam kantong plastik tersebut kemanapun mereka pergi selama 1 minggu.
Hari demi hari berlalu, dan anak-anak mulai mengeluh karena bau tak sedap yang dikeluarkan oleh kentang busuk. Selain itu, mereka yang memiliki 5 kentang juga harus membawa beban yang lebih berat. Setelah 1 minggu, anak-anak lega karena permainan akhirnya berakhir.
Sang Guru bertanya: “Bagaimana perasaanmu saat membawa kentang selama 1 minggu?”
Anak-anak melampiaskan rasa frustrasi mereka dan mulai mengeluh tentang kesulitan yang harus mereka alami karena harus membawa kentang yang berat dan bau ke mana pun mereka pergi.
Kemudian guru memberi tahu mereka makna tersembunyi di balik permainan tersebut.
Guru itu berkata: “Inilah situasi ketika kalian membawa kebencian kepada seseorang di dalam hati. Bau kebencian akan mengotori hatimu dan engkau akan membawanya kemanapun kalian pergi. Jika kalian tidak bisa mentolerir bau kentang busuk hanya dalam 1 minggu, dapatkah kalian bayangkan bagaimana rasanya memiliki bau kebencian di hati seumur hidup kalian?”
Pesan Moral :
Buang segala kebencian terhadap siapapun dari hati kita agar tidak menjadi beban seumur hidup. Memaafkan orang lain adalah sikap terbaik yang harus diambil. Negatif tentang seseorang akan menjauhkan ketenangan pikiran kita. Ingatlah hal-hal baik tentang dia, dan buang jauh-jauh kebencian itu.
#3 Cinta dan Pernikahan
Seorang siswa bertanya kepada gurunya, “Mengapa sering orang menikah dengan orang yang berbeda kemudian mereka jatuh cinta?”
Sang Guru berkata, “Untuk menjawab pertanyaanmu, pergilah ke ladang gandum dan pilih gandum terbaik kemudian kembalilah. Tapi aturannya adalah engkau hanya bisa melewatinya sekali dan tidak bisa kembali untuk memilih.”
Murid itu pergi ke ladang, melewati baris pertama, dia melihat satu gandum besar yang langsung dia sukai, tetapi dia bertanya-tanya apakah mungkin ada gandum yang lebih besar lagi.
Lalu dia melihat satu lagi yang lebih besar, tetapi sekali lagi dia berpikir bahwa mungkin ada yang lebih besar lagi yang menunggunya.
Kemudian, ketika dia menyelesaikan lebih dari setengah ladang gandum, dia mulai menyadari bahwa tidak ada gandum sebesar yang telah dia lepaskan, dia mulai menyadari bahwa telah melewatkan yang terbaik untuk mencari yang lebih besar.
Akhirnya dia kembali ke gurunya dengan tangan kosong karena dia tidak bisa memaafkan dirinya sendiri karena melepaskan gandum terbaik dan menjelaskan apa yang terjadi.
Sang Guru berkata kepadanya, “Engkau terus mencari yang lebih baik sambil melepaskan yang terbaik dan kemudian ketika engkau menyadari bahwa telah melewatkannya, engkau tidak bisa kembali. Ini adalah kesalahan yang sering dilakukan oleh orang-orang yang jatuh cinta dan kehilangan orang terbaik yang bisa mereka miliki dalam hidup mereka”.
Murid itu berkata, “Apakah itu berarti, seseorang tidak boleh jatuh cinta?”
Sang Guru menjawab, “Tidak Sayang, Siapapun bisa jatuh cinta jika mereka menemukan orang yang cocok. Tapi, begitu engkau benar-benar jatuh cinta, kita tidak boleh melepaskan orang itu karena kemarahan, ego, atau membandingkannya dengan yang lain”.
“Bagaimana mereka bisa menikah dengan orang lain selain yang mereka cintai?” tanya siswa itu.
Guru berkata, “Untuk menjawab pertanyaanmu, pergilah ke ladang jagung dan pilihlah jagung yang paling besar dan kembalilah. Tapi aturannya sama seperti sebelumnya, engkau hanya bisa melewatinya sekali dan tidak bisa kembali untuk memilih.”
Murid itu pergi ke ladang jagung, kali ini dia berhati-hati agar tidak mengulangi kesalahan sebelumnya. Ketika dia sampai di tengah ladang, dia mengambil satu jagung sedang yang dia rasa memuaskan dan kembali ke sang guru. Dan memperlihatkan pilihannya.
Guru itu memberitahunya, “Kali ini engkau tidak datang dengan tangan kosong. Engkau mencari yang bagus, dan percaya bahwa ini adalah yang terbaik yang bisa engkau dapatkan. Beginilah cara seseorang membuat pilihan untuk menikah.”
Siswa itu terdiam bingung. Guru bertanya, “Apa yang mengganggumu sekarang?”
Siswa itu menjawab, “Aku bertanya-tanya, mana yang lebih baik, menikahi orang yang kita cintai atau mencintai orang yang kita nikahi”.
Guru menjawab, “Itu jawaban yang sangat mudah, hanya jika engkau mau mengakuinya pada dirimu sendiri”.
Pesan Moral:
Hidup itu seperti sekeranjang buah-buahan. Entah kita harus membuat pilihan makan buah yang kita sukai atau puas dengan sesuatu yang sehat!
Pilih dengan bijak, jika tidak, kita mungkin harus menghabiskan hidup sambil bertanya-tanya, bagaimana jika..
Selama kita tetap setia pada diri sendiri dan jujur, kita tidak akan keliru dengan salah satu dari dua pilihan ini.
#4 Kisah Cinta Pria Buta
Seorang pria menikahi seorang gadis cantik. Dia sangat mencintainya. Suatu hari dia menderita penyakit kulit. Perlahan sang wanita itu mulai kehilangan kecantikannya.
Kebetulan suatu hari suaminya pergi jalan-jalan. Saat kembali ia mengalami kecelakaan dan kehilangan penglihatannya. Namun, kehidupan pernikahan mereka tetap berjalan seperti biasa.
Tapi seiring berjalannya waktu, sang wanita kehilangan kecantikannya secara bertahap. Suami buta tidak mengetahui hal ini dan tidak ada perbedaan dalam kehidupan pernikahan mereka. Dia terus menyayangi dan dia juga sangat mencintainya.
Suatu hari isterinya meninggal. Kematiannya membuatnya sangat sedih. Dia menyelesaikan semua ritual terakhirnya dan ingin meninggalkan kota itu.
Seorang pria dari belakang memanggil dan berkata, “Bagaimana engkau bisa berjalan sendirian? Bukankah selama ini istrimu itu yang biasa membantumu”.
Pria itu menjawab, “Sebetulnya aku tidak buta. Aku berakting karena jika dia tahu bahwa aku bisa melihat kondisi kulitnya karena suatu penyakit, itu akan lebih menyakitkan daripada penyakitnya. Aku tidak mencintainya karena kecantikannya saja, tetapi jatuh cinta dengan sifatnya yang peduli dan penuh kasih. Jadi aku berpura-pura buta. Aku hanya ingin membuatnya bahagia”.
Pesan Moral:
Ketika kita benar-benar mencintai seseorang, kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk membuat orang yang kita cintai bahagia dan terkadang baik bagi kita untuk bertindak buta dan mengabaikan kekurangan satu sama lain agar bahagia.
Kecantikan akan memudar seiring berjalannya waktu, tapi hati dan jiwa akan selalu sama. Cintailah orang itu apa adanya dari dalam, bukan dari luar.
#5 Kisah Seorang Prajurit
Ada satu cerita tentang seorang prajurit yang akhirnya pulang setelah bertempur di Vietnam. Dia menelepon orang tuanya dari San Francisco.
“Mah, Pah, aku akan pulang, tapi ada sesuatu yang ingin aku tanyakan. Aku punya teman yang ingin kubawa pulang."
“Tentu,” jawab mereka, “kami ingin sekali bertemu dengannya.”
“Ada sesuatu yang harus kalian ketahui,” anak laki-laki itu melanjutkan, “dia terluka cukup parah dalam pertempuran. Dia menginjak ranjau dan kehilangan lengan dan kaki. Dia tidak punya tempat lain untuk pergi, dan aku ingin dia tinggal bersama kita.”
“Aku ikut sedih mendengarnya, Nak. Mungkin kita bisa membantunya menemukan tempat tinggal.”
“Tidak, Mah dan Pah, aku ingin dia tinggal bersama kita.”
“Nak,” kata sang ayah, “Engkau tidak tahu apa yang engkau minta. Seseorang dengan cacat seperti itu akan menjadi beban yang mengerikan bagi kita. Kita memiliki hidup kita sendiri untuk dijalani, dan tidak bisa membiarkan hal seperti ini mengganggu hidup kita. Ayah pikir engkau hanya harus pulang dan melupakan orang ini. Dia akan menemukan cara untuk hidup sendiri.”
Pada saat itu, putranya menutup telepon. Orang tua tidak mendengar apa-apa lagi darinya. Namun, beberapa hari kemudian, mereka menerima telepon dari polisi San Francisco. Putra mereka telah meninggal setelah jatuh dari sebuah gedung. Polisi percaya itu adalah sebuah kasus bunuh diri.
Orang tua yang berduka itu terbang ke San Francisco dan dibawa ke kamar mayat untuk mengidentifikasi tubuh putra mereka. Mereka mengenalinya, tetapi yang membuat mereka ngeri, mereka juga menemukan sesuatu yang tidak mereka ketahui, putra mereka hanya memiliki satu tangan dan satu kaki.
Pesan Moral:
Orang tua dalam cerita ini seperti kebanyakan dari kita. Kita merasa mudah untuk mencintai mereka yang tampan atau menyenangkan untuk dimiliki, tetapi kita tidak menyukai orang-orang yang membuat tidak nyaman.
Kita lebih suka menjauh dari orang-orang yang tidak sehat, tidak cantik, atau tidak pintar seperti kita. Untungnya, ada seseorang yang tidak akan memperlakukan kita seperti itu. Seseorang yang mencintai kita dengan cinta tanpa syarat yang menyambut kita ke dalam keluarga selamanya, terlepas dari betapa kacaunya kita.
Malam ini, sebelum larut malam, ucapkan sedikit doa agar Tuhan memberi kekuatan yang kita butuhkan untuk menerima orang apa adanya, dan untuk membantu kita semua lebih memahami mereka yang berbeda dari kita!
Baca juga: 3 Cerita Inspiratif Air dan Garam
Begitulah 5 Kisah Cinta yang Inspiratif ini. Semoga bacaan ini dapat memberikan motivasi lebih bagi para pembaca untuk lebih mendewasakan pikiran dan perasaan kita agar menjadi lebih baik lagi. Salam hangat.