Jalan-Jalan ke Garut
Jalan jalan ke garut. Adalah cerpen yang menceritakan wisata ke Garut. Episodenya lagi di mobil melewati Cipanas, Cikajang wisata Pantai santolo Pamengpeuk.
Cerita Pendek atau Cerpen Jalan-Jalan ke Garut.
Int. Mobil - pagi menjelang siang.
Hani(21)an, wajah putih, cantik, langsing, agak sedikit cuek kalau bagi yang belum kenal terkesan judes. Baju kaos putih, celana jeans selutut, kacamata gede warna item, rambut kuncir kuda, sepatu kets.
Rita(21)an, putih juga, lumayan cantik, ceria, agak lugu. Kaos putih, celana bahan warna krem, rambut diuntun, sendal jepit.
Reno(21)an, cowok kecewek-cewekan, bodi semok, bocor dan rame. Kaos juga, warna pink! Boo... Celana pendek, sendal juga. Cucoook.
Mereka bertiga adalah sahabat karib. Dimana ada Hani, disituh ada Rita dan Reno. Tak pernah lepas. Ibarat ban beca saja layaknya. Woow perumpamaan yang hebat bukan :)
Saat itu mereka sedang memasuki kota Garut tepatnya di Tarogong, tujuannya hendak wisata ke pantai Santolo yang berada di kecamatan Pamengpeuk, selatan Garut sana.
Ss
Act 3
Reno : "Beneran indah ciin, pantainya? Gue gak mau yah, udah jaoh-jaoh dari Jakarta eh kecewa liat pantainya. Tau gituh mending gue meni pedi deh."
Tanya Reno pada Rita yang duduk di belakang. Reno ngomongnya pake muka yang sok imut dah. Pokoknya kalo lihat dia ngomong bawaanya pengen nabok aja.
Hani : "Bener tuh ucapan si Reno. Cakep nggak pantainya Ta. Awas saja kalau nggak cakep, lo nyetir sendirian ntar pulang sebagai hukumannya. Gak mau tau gue."
Hani menimpali, namun matanya tetap fokus ke depan melihat jalanan sambil memegang setir.
Rita : "Yee mana gue tahu. Kan gue juga belom ke sana. Kalo liat di internet sih cakep. Pasirnya putih, ombaknya gede, airnya jernih dan masih alami pula. Nih lihat..."
Rani menjawab dengan sedikit menggerutu sepertinya takut disalahkan. Diasongkannya tab yang ia pegang ke depan muka Reno.
Reno : "Udah tahu kaleee. Gak usah unjuk-unjuk tab elo ma gue, kesannya pamer luh."
Sahut Reno sambil menepis tab Rita ke belakang, mukanya cengar-cengir sambil melihat wajah Hani. Dan si Hani pun ikut nyengir pula.
Rita : "Sialan luh, kirain beneran. Bela-belain gue buka internet lagi."
Rungut Rita sambil cemberut.
Reno : "Deuuh...."
Belum sempat Reno selesai ngomong tiba-tiba telepon Hani bunyi.
Hani : "Angkat Ren."
Ucap Hani sambil memberi isyarat dengan alis terangkat dan sudut mata menuju telepon genggamnya.
Reno dengan sigap mengambil telepon yang tergeletak di dashboard. Dilihatnya sebentar layarnya. Tampak kata "Mamah" nongol di sana.
Reno : "Mama lo Han."
Ada nada sedikit ketakutan dalam ucapan Reno.
Hani : "Iyah udah, angkat saja napa."
Perintah Hani dengan sedikit gusar.
Dengan terpaksa Reno memencet tombol jawab.
Reno : "Halo tante."
Sapa Reno dengan nada sok ramah.
Mamah Hani : "Tante... Tante... Kapan gue nikah ama paman lo. Mana si Hani, gue mo ngomong ma dia."
Mendengar dirinya dibentak, Reno tampak ketakutan, bibirnya kayak orang mo mewek, ia menengok ke arah Hani.
Reno : "Lagi nyetir, Mah."
Jari tangan Reno menempel ke bibir sedang bibirnya menganga ke atas, sepertinya dia salah ngomong. Manggil mamah ke ibunya Hani, alamat dimaki lagi. Dan benar saja.
Mamahnya Hani : "Sori dori yah mesti punya anak kayak elu, pake manggil gue mamah, punya anak satu aja susah ngurusnya. Apalagi ditambah anak kayak elu, kasihkan teleponnya sama anak gue, gue mo ngomong. Sekaraang."
Reno : "Tapi...."
Bantah Reno sedikit ragu.
Mamah Hani : " Cepetaaaaan..."
Bentak mamahnya Hani membuat Reno menjauhkan telepon dari telinganya.
Reno : "Iya... Iya.. Tante. Sebentar ya."
Ditutupnya microphone telepon yang ia pegang sambil nengok ke arah Hani.
Reno : "Han, ibu negara mo ngomong ke elu. Gue udah dikeramasin nih, gimana dong?"
Hani : "Ya udah, lo loudspeaker aja deh."
Reno pun menurut. Beres menekan tombol loudspeaker ia menyodorkan telepon sambil memeganginya ke dekat muka Hani. Mukanya komat kamit seperti mengejek ibunya Hani sambil memandang Rita. Rita hanya tertawa melihat kelakuan Reno.
Hani : "Halo mah"
Mamah Hani : "Kamu ada di mana?"
Hani : "Lagi di jalan mah, mo ke Santolo."
Mamah Hani : "Santolo? Daerah mana ituh?"
Hani : "Garut mah"
Kali ini ucapan Hani agak menciut, sepertinya ada nada ketakutan di sana.
Mamah Hani : "Apaaaa.... Kamu ke Garut. Alubiuung punya anak satu-satunya bandelnya minta ampun. Bukannya nyelesain skripsi yang kagak kelar-kelar, ini malah jalan-jalan, mau jadi apa kau naak. Pasti si centil ikut juga."
Hani : "Iya mah, malahan yang ngajak Hani pergi, ya mereka berdua ini."
Rita & Reno : "Aja busyet...Bohong tante..."
Serempak mereka teriak barengan.
Rita : "Tante, si Hani tuh yang minta ditemenin ke sini. Katanya stress, ngurusin skripsi, butuh penyegaran. Dia yang maksa-maksa Rita nyari pantai yang bagus dan nemenin perginya."
Reno : "Iyah Tante, si Hani bilang gini; pokoknya gue gak mau tahu; Renoo lo mesti ikut gue ke Garut. Awas kalo lo gak ikut. Saya mana bisa nolak tante diancam begituh, udah gitcuh gretongan lagih."
Mamah Hani : "Sudah-sudah, mamah tahu kalian emang bersekongkol. Siap-siap aja pulang nanti kalian kujewer semua..."
Reno & Rita kompak memegang telinga mereka sambil meringis.
"Mamah nggak melarang kamu pergi sama kurcaci-kurcaci itu, tapi ya mbok bilang dulu gituh jangan maen ngabur aja. Kan biar gak khawatir."
Hani : "Iyah maaf... Maaf... Mah. Hani ngaku salah deh. Tadinya Hani mo bilang pas udah nyampe sana, eh taunya mamah keburu telepon."
Mendengar mereka disebut kurcaci.
Reno : "Kurcaci Ta" bisiknya ke Rita
Rita : "Emang, lo kayak kurcaci, kalo
kepanasan kayak kurcacing"
Reno : "Asem"
Rita : "Iyah ketek luh"
Mamah Hani : "Ya sudah kalo jelas begini ceritanya. Titi Dj dah."
Hani : "Dedi dores, mah"
*Dedi dores : DEngan DIiringi DOa REStu.
Mamah Hani : "Rhoma Irama."
Reno : "Apaan tuh artinya tante?"
Mamah Hani : "Penyanyi dangdut dodol. Haaha..."
Reno, Rita & Hani tertawa ngakak.
Mamah Hani : "Sudah ah hemat pulsa, kalian hati-hati di jalan yaa. Jangan lupa makan yang teratur, biar gak kena maag. Jaga diri yang bener. Cepat pulang dan yang paling penting bawa oleh-oleh yang banyak buat mamah."
Hani : "Iyah mah."
Mamah Hani : "Assalamualaikum."
Reno, Rita dan hani menjawab berbarengan : "Waalaikum salam"
Reno : "Eeuuh...leganya"
Sambil berkata begitu, tangan kanannya megang dada seakan lepas beban, sedang tangan kirinya menyimpan kembali telepon di dashboard.
Rita : "Iyah kalo ibu negara yang telepon pasti dah wak wek wok. Kalo punya penyakit jantung dah copot kali jantung gue."
Hani : "Hush... Gitu-gitu juga mamah kalian juga"
Reno & Rita : "Mamah elo kali"
Hani : "Aits.... Bilangin nih."
Telunjuk Hani terangkat ke atas tanda mengancam.
Reno : "Ajabusyet, becanda gue Han"
Rita : "Iyeh tuh, serius aja nih lu Han. Dimaki ma emak lo mah, abis gue"
Hani hanya tertawa melihat teman-temannya ketakutan begitu.
Hani : "Cipanas"
Melihat plang penunjuk jalan yang tergantung di atas tiang dia bergumam.
Hani : "Kita ke Cipanas dulu ato langsung ke Santolo, gimana nih?"
Rita : "Langsung aja Han, Cipanas mah gampang, ntar pulangnya aja. Bener ga Ren?"
Reno : "Bener bangget. Fokus ma rencana awal"
Hani : "Oke dah kalo gituh"
Akhir Act 3.
Mobil melaju dengan santai masuk ke kota garut. Lalulintas lumayan lancar.
Act 4.
Melewati Cikajang, dimana pemandangan kebun teh yang menghampar indah tersedia di depan mata, sebentar-bentar mereka turun untuk sekedar menikmati keindahan alam sambil photo-photo.
Setelah berkelok-kelok melintasi jalanan menurun gunung Gelap akhirnya mereka tiba di Santolo beberapa menit setelah adzan ashar berkumandang.
Akhir Act 4.
Episode pertama: Mancing di Pantai Santolo.
Demikian Cerita Pendek yang berjudul Jalan-jalan ke Garut ini. Nantikan kisah selanjutnya dan baca juga kisah sebelumnya. Salam hangat.