-->

Cara Shalat Khusyu

Panduan cara shalat khusyu. Menjelaskan bagaimana shalat khusyu. Dimulai dari wudhu, penyebab shalat tidak khusyu hingga gerakan shalat yang tepat.
Artikel ini membahas tentang bagaimana Cara Shalat Khusyu itu didapatkan. Beberapa hal dibahas, mulai dari wudhu, gerakan shalat dan bacaan yang bisa menyempurnakan ibadah utama ini.

Semoga ulasan ini dapat mengantarkan pembacanya mendapatkan sholat khusyu yang selalu diharapkan oleh setiap orang muslim di seluruh dunia agar mendapat ridho Allah. Selamat membaca.


Cara Shalat Khusyu


Assalamaualaikum warrohmatullohi wabarokatu.


Apa itu Shalat Khusyu.

A da yang mengatakan, jika shalat khusyu itu adalah shalat yang dilakukan dengan segenap panca indera tertutup terhadap keadaan sekitar.

Secara jelasnya digambarkan, jika ada nyamuk yang menggigit maka bagi orang yang melakukan shalat khusyu tidak akan merasakannya sedikitpun.

Shalat Khusyu

Orang yang berpandangan seperti ini membandingkan sholat dengan cerita tentang orang yang sedang bersemedi. Dimana semua panca indera ditutup dan hanya terfokus pada satu titik.

Anda setuju dengan pendapat ini?
Jika iya, dulu juga penulis berpikiran begitu. Kini tidak lagi, setelah membaca riwayat Nabi Muhammad shalat dengan menggendong cucunya.

عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الأَنْصَارِي قَالَ : رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَؤُمُّ النَّاسَ وَأُمَامَةُ بِنْتُ أَبِي الْعَاصِ وَهِيَ ابْنَةُ زَيْنَبَ بِنْتِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى عَاتِقِهِ فَإِذَا رَكَعَ وَضَعَهَا وَإِذَا رَفَعَ مِنَ السُّجُوْدِ أَعَادَهَا

Dari Abu Qatâdah al-Anshari Radhiyallahu anhu , ia berkata : saya melihat Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat mengimami para Sahabat sambil menggendong Umamah bin Abi al-Ash, anak Zaenab puteri Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam, di atas bahunya, maka apabila ruku Beliau meletakkannya dan apabila selesai sujud Beliau menggendongnya kembali.

Dan dalam riwayat lain berbunyi :
فَإِذَا قَامَ حَمَلَهَا وَإِذَا سَجَدَ وَضَعَهَا

Apabila berdiri beliau menggendongnya dan apabila sujud beliau meletakkannya.

Dan riwayat lain mengatakan Nabi Muhammad membukakan pintu ketika Aisyah hendak masuk rumah walau dalam keadaan shalat.

Dari Aisyah radhiyalahuanha berkata,
"Aku minta dibukakan pintu oleh Rasulullah padahal beliau sedang salat sunah, sedangkan pintu ada di arah kiblat. Beliau berjalan ke kanannya atau ke kirinya dan membuka pintu kemudian kembali ke tempat salatnya." (HR. An-Nasa'i)

Kita tahu, Nabi Muhammad adalah contoh utama dalam melakukan ibadah. Jika Nabi membopong cucu dan membukakan pintu, berarti telinga beliau terbuka alias tidak ditutup.

Ketika beliau membuka pintu, semua panca indera terbuka. Mata untuk melihat dan tangan untuk membuka.

Bagaimana dikatakan shalat khusyu itu tertutupnya semua panca indera dan terfokus hanya pada satu titik atau satu hal.

Sedangkan Nabi Muhammad yang shalatnya khusyu itu bertindak normal dan tidak melakukan hal tersebut.

Fokus Dalam Sholat.

Seperti kita tahu ketika sholat ada beberapa hal yag harus kita perhatikan. Tentang pandangan mata yang harus fokus ke bawah.

Tentang pikiran dan hati yang mesti fokus ke Allah seakan kita sedang saling berinteraksi denganNya secara langsung.

Serta tentang telinga yang harus fokus pada bacaan imam. Dan tentang kewajiban kita mengkoreksi kesalahan jika imam lupa bacaan dan lupa jumlah rakaat.

Bagaimana sudah faham yah. Bahwa shalat khusyu itu bukan seperti bersemedi. Sekarang mari kita bahas mengenai tata cara atau faktor-faktor apa saja yang membuat kita mencapai shalat khusyu.

Namun sebelum melangkah ke topik Shalat khusyu, kita bahas dulu tentang bagaimana posisi sholat dalam Islam.


Perintah Shalat

Shalat adalah ibadah yang fundamental bagi muslim. Jantung untuk menghidupkan nyawa bagi ibadah-ibadah lainnya.

Jika shalat tidak baik, maka amal lainnya akan mengalami hal yang sama. Dan sebaliknya, jika baik, maka amal yang lainpun akan baik.

Shalat adalah perintah agung. Hingga untuk menjemputnya, nabi Muhammad mesti naik ke langit untuk menerimanya. Turun ke bumi menjadikan suatu kewajiban yang tidak bisa dilanggar. Termaktub dalam Qur'an dengan sangat jelas.

Penyebab Shalat Tidak Khusyu.

Mungkin kita akan dapati orang-orang muslim yang telah selesai melakukan shalat tidak merasakan apa-apa.

Tidak ketenangan hati, tidak ketenangan jasmani. Hanya melakukan suatu rutinitas yang dilakukan dengan terpaksa atau sukarela.

Dan mungkin kita dapati orang muslim yang melakukan shalat masih melakukan perbuatan dosa.

Padahal dikatakan bahwa shalat itu dapat mencegah perbuatan keji dan munkar. Kenapa bisa terjadi seperti ini?

Mari kita coba ulas, berharap dapat menjawab pertanyaan tersebut.
Dalam pembahasannya, kita gunakan pola "Tanya-Jawab".

Tahukah anda. Kenapa muslim ingin buru-buru selesai ketika melakukan shalat?
Jawabannya:

1. Karena baca surat yang pendek-pendek.

Andai baca surat Alwaqiah, Ar Rahman, Ya Sin dll. Insya Allah mau tidak mau mereka akan lama sholatnya mengikuti panjang bacaan.

2. Tidak indahnya dia/Imam dalam membacakan ayat-ayat Qur'an. Padahal Qur'an itu indah.

Sebagai contoh, cobalah dengar bacaan surat Ar-Rahman yang dibaca oleh Ustadz Amir Faishol atau bacaan surat An-Naba Yusuf Mansur. Insya Allah akan nikmat mendengarnya walaupun surat itu cukup panjang.

Jika sudah merasakan nikmatnya bacaan Al-Qur'an rasanya satu jam pun kita sholat, tidak apa-apa, terasa nikmat sekali.

Namun, bagaimana kita bisa merasakan keindahan Qur'an jika kita tidak dapat membaca, tidak bisa tajwid dan tidak mau menghapalkan ayat-ayatnya!

Oleh karena itu mari bagi yang belum bisa membaca dan mengerti tajwid Qur'an untuk mempelajarinya.

Percayalah Qur'an itu indah dan obat bagi jiwa serta raga. Tidak percaya? Coba perhatikan, apakah ada orang yang menangis ketika Qur'an dibacakan?

Kenapa mereka menangis, padahal belum tentu orang yang menangis ini mengerti arti dari Qur'an tersebut.

Bagi yang mengerti, dapat kita fahami, bahwa mereka menangis karena mengerti akan arti dari bacaan tersebut dan menghayatinya.

3. Tidak tepat melakukan gerakan shalatnya.

Cobalah rasakan perbedaan antara meluruskan punggung dengan kepala, ketika ruku. Bandingkan dengan punggung yang tidak lurus dan kepala menjuntai ke bawah posisi rukunya. Pasti ada perbedaan.

Gambar posisi ruku yang tepat

Coba tarik ke samping hingga belakang dengan maksimal lima jari yang terbuka di depan dada ketika takbir, bandingkan dengan menarik sejajar telinga. Insya Allah pasti ada bedanya.

Coba juga merapatkan tumit, sedang jari kaki ada jarak ketika bersujud. Bandingkan dengan hanya mendirikan kaki sejajar. Pasti ada bedanya juga.

Gerakan sholat bukanlah gerakan asal-asalan. Ada maksud dan tujuannya. Ada relaksasi dan kesehatan di sana. Jadi jangan sekehendak kita untuk melakukannya!


Cara Agar Shalat Khusyu.

Jadi bagaimana cara agar sholat kita khusyu?

1. Wudhu yang benar.

Wudhu yang benar adalah basuhan dengan sedikit penekanan. Kalau boleh diambil kesimpulan, wudhu itu bertujuan membersihkan permukaan kulit dan melancarkan aliran darah di dalam dengan tekanan tersebut.

Titik jari sampai siku, muka, telinga, kepala dan kaki adalah titik refleksi utama. Jadi jika diberikan sedikit penekanan maka akan mendorong sirkulasi darah.

Manfaat secara langsung dari wudhu adalah ketenangan. Sedangkan manfaat jangka panjang adalah kesehatan!
Modal tercapainya shalat khusyu adalah wudhunya.

2. Pakaian dan badan yang bersih.

Pakaian dan badan yang bersih akan membawa efek tenang. Ketenangan untuk diri sendiri dan ketenangan untuk orang lain.

Bisa dibayangkan jika pakaian bau, badan bau, mulut bau bagaimana efeknya untuk diri sendiri. Pasti tidak tenang.

Orang lain terganggu oleh bau yang datang dari kita. Sedang kita tidak tenang karena takut orang lain terganggu oleh bau badan kita.

Pastikan modal shalat khusyu kedua ini dijaga dan diperhatikan secara sungguh-sungguh.

3. Gerakan yang benar.

Ketika takbir, tarik tangan ke belakang secara maksimal. Jangan asal angkat saja. Buat dada terbuka oleh tarikan tersebut. Lalu ambil satu nafas. Hembuskan perlahan. Rasakan ketenangan. Baru baca doa pembuka.

Ruku, badan harus lurus. Punggung tidak boleh menekuk. Ambil nafas dan hembuskan nafas secara perlahan. Tenang alias tumaninah.

Sujud dengan tangan tegak. Jangan meletakkan siku di lantai. Ujung tumit direkatkan, sedang jari berdiri normal.

Sama, ambil nafas dan buang perlahan setelah membaca doa. Tenang dan tumaninah rasanya.

Posisi jari tahiyat, usahakan tekuk semua jari. Jangan hanya jempolnya saja atau dua jari. Usahakan seluruhnya. Ini merupakan refleksi atau melancarkan aliran darah juga.

Modal ketiga sholat khusyu ini harus benar-benar dilaksanakan dengan baik.

4. Ikuti bacaan imam.

Ketika imam membaca al Fatihah, kita mengikutinya dengan mengikuti arti dari bacaan tersebut.

Sedang untuk surat yang dibaca kita tidak hapal, kita dengarkan ayat per ayatnya dengan baik.

Jika semua hal di atas dilakukan dengan baik dan benar. Insya Allah kita akan mendapatkan sholat yang khusyu. Dimana ketika kita selesai sholat, badan terasa nyaman, jiwa terasa tenang.

Demikian bahasan Cara shalat khusyu ini. Jika ada kesalahan mohon dikoreksi. Kebenaran datangnya dari Allah, kesalahan datangnya dari penulis. Semoga bermanfaat. Wassalamualaikum warrohmatullahi wabarokatuh.
LihatTutupKomentar