Cara Mancing Ikan Sembilang Beserta Cerita Serunya
Artikel Cara Mancing Ikan Sembilang ini menceritakan kisah seru mancing di bagang Tanjung Kait, Tangerang.
Sebelum bercerita tentang Cara Mancing Ikan Sembilang di Bagang. Untuk anda yang belum tahu apa itu bagang, kita sedikit beri penjelasan.
Agar tidak bingung dan bertanya-tanya, apa sih itu bagang. Hingga dapat menyelami cerita ini dengan baik.
Bagan atau ada yang mengebutnya bagang adalah tempat mencari ikan di tengah laut yang sengaja dibuat oleh nelayan.
Biasanya terbuat dari bambu. Mulai dari tiang yang ditancapkan ke laut. Lantai pijakan hingga saung untuk berteduh.
Sedangkan atapnya terbuat dari rami atau dari terpal. Sesuai selera sang nelayan. Bentuknya seperti saung yang ada di sawah.
Hanya beda tempat saja, ini di laut. Sebagai gambaran, bisa lihat gambar di bawah. Gimana, sudah faham yah. Lanjut ke cerita.
Dengan harapan, ikan di sana seperti ikan Samge, ikan Sembilang, Kiper-Kiper, Tanda-tanda, Ekor Kuning, Kerapu, Kuwe, Kurisi, Barakuda ingin ikut diajak pulang ke Balaraja. Lebih banyak, lebih baik.
Tiba di Tanjung Kait, nongkrong dulu di warung. Tujuannya makan, minum dan beli ransum bekal buat nanti di bagang.
Selain itu untuk membeli udang hidup sebagai umpan, di penjual yang bersebelahan dengan warung.
Beres nyimpen motor di rumah yang punya bagang. Kita berangkat. Biasanya rame-rame. Selain kami yang berangkat, ada grup pemancing lainnya. Bisa jadi salah satu grup itu akan menjadi teman kami di bagang nantinya.
Kalau kita ambil posisi semaunya, ada rasa sungkan di hati. Karena belum kenal dan takut tersinggung nantinya. Namun untuk saung tempat kita tidur atau berteduh, kita pake bareng-bareng.
Berangkat biasanya sore menjelang maghrib. Ini adalah posisi waktu yang terbaik dan enak menurut saya.
Menghindari panas matahari yang sangat teriknya minta ampun. Juga ada kenikmatan tersendiri menikmati suasana laut di malam hari.
Di sekeliling gelap, hanya di atas bagang yang terang oleh lampu Petromak. Melihat lampu-lampu yang berkelip di daratan. Mendengar suara angin, ombak dan ikan yang sedang bermain. Sungguh eksotis.
Mulailah kami memasang umpan yaitu udang yang tadi kami beli. Beres itu, lempar. Posisi mah bebas. Kebetulan tidak ada grup lain yang bergabung.
Setelah ngelempar kail, joran kita berdirikan, baik itu di selongsong tiang bambu bagang atau menyenderkannya di pagar. Kelar semua, nongkrong deh. Nungguin rezeki menghampiri.
Biasanya sambil nunggu, kita bikin kopi sambil ngudud atau makan malam. Walau nasi yang tersedia kurang enak rasanya karena sudah dingin. Tapi ini laut, jauh ke mana-mana ya nikmatin aja.
Lagian kalau kita niat bawa mie instan dan menyeduh dengan air termos, bakalan ribet. Banyak makanan, minuman, alat-alat dan bahan mancing di tas bisa membuat kita kerepotan.
Strike pertama milik om preman di spot andalannya yaitu ikan Tanda-Tanda. Dia sih udah tahu dimana tempat ikan yang bagus. Karena dia kuncennya bagang ini. Saya hanya orang baru.
Kalau tidak salah, malam itu saya kurang beruntung. Maklum cerita lengkapnya lupa lagi. Waktu kejadian, sudah bertahun-tahun yang lalu.
Om preman sekarang jadi penonton saja. Lumayan, saya bisa ngelawan pemaen lama bagang ini.
Tidak cukup itu saja. Setelah saya dapatkan ikan Samge, saya lemparkan kail ke titik yang sama yaitu dekat sebuah karang, berharap temannya si ikan Samge mau ikut pulang.
Namun untuk beberapa lama, pancingan tidak bergetar juga. Sedikit kecewa. Ya udah saya coba pindahin.
Tapii... Posisi lemparan ternyata sudah berpindah, menjadi lebih dekat dengan bagang. Curiga donk.
Cepat-cepat saya gulung. Elakadalah, ketika senar pancing sudah normal tegangannya ternyata ada yang ngelawan.
Ya kitanya gembira donk. Ditarik lah pancingan. Ternyata diujung sana pun tidak mau kalah. Terjadilah tarik menarik yang cukup alot.
Setelan pancing saya saat itu adalah setelan kolam dan sungai. Bisa dibayangkan, reel berderit seperti mau rusak saja. Ikan gede kayaknya.
Saya saat itu belum tahu mengenai wujudnya ikan Sembilang. Makanya ketika mendapatkan ikan ini ada rasa ngeri dan penasaran. Ikan monster apaan ini. Kok gede banget dan bentuknya nyeremin.
Untungnya ada om preman mancing mania yang sudah berpengalaman. Ia bilang itu ikan Sembilang.
Dengan cepat dia mengambil tang dari tasnya ketika ikan Sembilang besar itu sudah mendarat di palupuh/lantai bambu.
Dia juga memakai sandal gunung saya untuk menekan patil bagian atas. Tembus om. Tajam sekali ternyata sirip ikan Sembilang ini. Lalu mematahkan ketiga sisinya. Aman deh.
Tuh anak sampai menjerit dan menangis melihat bentuk ikan Sembilang yang saya bawa.
Hal ini menjelaskan betapa saking seramnya ikan yang saya dapatkan. Dan ini adalah ikan Sembilang terbesar yang pernah saya dapatkan.
Bagi mancing mania yang belum tahu. Bentuk ikan Sembilang ini mirip dengan ikan Lele dengan patilnya. Bisa dilihat gambar di bawah.
Kalau masih kecil, warnanya coklat. Sedang kalau sudah gede warnanya kehitaman. Biasanya main di habitat air yang berlumpur.
Baca juga: Cara Membuat Umpan Kucur yang Jitu untuk Mancing.
Saat itu kalau tidak salah menjelang jam setengah sepuluh malam. Ikan lagi sepi, membuat saya dan om preman bete.
Umpan yang paling jitu di bagang yaitu udang dicuekin ikan. Kesal banget ceritanya.
Eh lagi esmosi karena hasil pancingan kurang bagus. Ditambah dengan kedatangan rombongan baru yang berjumlah dua orang.
Ya tambah kesal perasaan kita saat itu. Peluang dapet ikan tambah kecil, pikir saya.
Ada rasa iri di hati. Kok kita kagak dapet-dapet dari tadi. Ini yang baru datang langsung dapet. Julid melanda hati.
Maka ketika ada kecelakaan yang dialami oleh si pemancing yaitu tangannya terpeleset ketika memotong patil ikan Sembilang.
Jari tangan dia mendarat di ujung patil membuat tangannya terluka, setan di hati ngomporin untuk bergembira. Jangan ditiru yah.
Hasil akhir dari percakapan di handphone adalah bahwa mereka harus pulang ke darat untuk mengobati pemancing yang kepatil ikan Sembilang. Bisa ditebak, kita hepi donk. Jahaat...
Ketika mereka pulang, kirain nasib akan memihak kepada kita. Ternyata sama saja. Sepi.
Setan mah mungkin lagi ketawa ngelihat keirian kita ini. Kok gak senang dengan rezeki milik orang lain. Aseem dah.
Hati-hatilah dengan makhluk satu ini. Ikan yang sudah menjadi legenda di kalangan mancing mania.
Kena kepatil racun ikan laut ini, kelar urusan mancing kita. Walau hanya nyentuh dikit saja.
Begitulah salah satu cerita seru dan Cara Mancing ikan Sembilang di bagang yang pernah penulis alami. Salam hangat.
Agar tidak bingung dan bertanya-tanya, apa sih itu bagang. Hingga dapat menyelami cerita ini dengan baik.
Bagan atau ada yang mengebutnya bagang adalah tempat mencari ikan di tengah laut yang sengaja dibuat oleh nelayan.
Biasanya terbuat dari bambu. Mulai dari tiang yang ditancapkan ke laut. Lantai pijakan hingga saung untuk berteduh.
Sedangkan atapnya terbuat dari rami atau dari terpal. Sesuai selera sang nelayan. Bentuknya seperti saung yang ada di sawah.
Hanya beda tempat saja, ini di laut. Sebagai gambaran, bisa lihat gambar di bawah. Gimana, sudah faham yah. Lanjut ke cerita.
Kisah dan Cara Mancing Ikan Sembilang di Bagang.
Saya dan om Preman berangkat berdua ke Tanjung Kait Sabtu itu mengisi kalender mancing mingguan. Tujuannya mancing bagang.Dengan harapan, ikan di sana seperti ikan Samge, ikan Sembilang, Kiper-Kiper, Tanda-tanda, Ekor Kuning, Kerapu, Kuwe, Kurisi, Barakuda ingin ikut diajak pulang ke Balaraja. Lebih banyak, lebih baik.
Tiba di Tanjung Kait, nongkrong dulu di warung. Tujuannya makan, minum dan beli ransum bekal buat nanti di bagang.
Selain itu untuk membeli udang hidup sebagai umpan, di penjual yang bersebelahan dengan warung.
Beres nyimpen motor di rumah yang punya bagang. Kita berangkat. Biasanya rame-rame. Selain kami yang berangkat, ada grup pemancing lainnya. Bisa jadi salah satu grup itu akan menjadi teman kami di bagang nantinya.
Keadaan Bagang.
Sebagai gambaran, bagang itu cukup luas bisa menampung banyak pemancing. Namun untuk kenyamanan, rata-rata satu bagang hanya diperuntukkan bagi empat orang saja. Satu sisi bagi grup kita, sisanya bagi grup yang lain.Kalau kita ambil posisi semaunya, ada rasa sungkan di hati. Karena belum kenal dan takut tersinggung nantinya. Namun untuk saung tempat kita tidur atau berteduh, kita pake bareng-bareng.
Berangkat biasanya sore menjelang maghrib. Ini adalah posisi waktu yang terbaik dan enak menurut saya.
Menghindari panas matahari yang sangat teriknya minta ampun. Juga ada kenikmatan tersendiri menikmati suasana laut di malam hari.
Di sekeliling gelap, hanya di atas bagang yang terang oleh lampu Petromak. Melihat lampu-lampu yang berkelip di daratan. Mendengar suara angin, ombak dan ikan yang sedang bermain. Sungguh eksotis.
Tiba di Bagang.
Malam itu kami sudah di bagang. Lampu petromak yang ditinggalkan oleh pemilik bagang sudah kami nyalakan.Mulailah kami memasang umpan yaitu udang yang tadi kami beli. Beres itu, lempar. Posisi mah bebas. Kebetulan tidak ada grup lain yang bergabung.
Setelah ngelempar kail, joran kita berdirikan, baik itu di selongsong tiang bambu bagang atau menyenderkannya di pagar. Kelar semua, nongkrong deh. Nungguin rezeki menghampiri.
Biasanya sambil nunggu, kita bikin kopi sambil ngudud atau makan malam. Walau nasi yang tersedia kurang enak rasanya karena sudah dingin. Tapi ini laut, jauh ke mana-mana ya nikmatin aja.
Lagian kalau kita niat bawa mie instan dan menyeduh dengan air termos, bakalan ribet. Banyak makanan, minuman, alat-alat dan bahan mancing di tas bisa membuat kita kerepotan.
Strike pertama milik om preman di spot andalannya yaitu ikan Tanda-Tanda. Dia sih udah tahu dimana tempat ikan yang bagus. Karena dia kuncennya bagang ini. Saya hanya orang baru.
Kalau tidak salah, malam itu saya kurang beruntung. Maklum cerita lengkapnya lupa lagi. Waktu kejadian, sudah bertahun-tahun yang lalu.
Mancing Ikan Sembilang.
Namun... Serangan fajar adalah milik saya. Pertama ikan yang terangkat adalah ikan Samge yang lumayan besar.Om preman sekarang jadi penonton saja. Lumayan, saya bisa ngelawan pemaen lama bagang ini.
Tidak cukup itu saja. Setelah saya dapatkan ikan Samge, saya lemparkan kail ke titik yang sama yaitu dekat sebuah karang, berharap temannya si ikan Samge mau ikut pulang.
Namun untuk beberapa lama, pancingan tidak bergetar juga. Sedikit kecewa. Ya udah saya coba pindahin.
Tapii... Posisi lemparan ternyata sudah berpindah, menjadi lebih dekat dengan bagang. Curiga donk.
Cepat-cepat saya gulung. Elakadalah, ketika senar pancing sudah normal tegangannya ternyata ada yang ngelawan.
Ya kitanya gembira donk. Ditarik lah pancingan. Ternyata diujung sana pun tidak mau kalah. Terjadilah tarik menarik yang cukup alot.
Setelan pancing saya saat itu adalah setelan kolam dan sungai. Bisa dibayangkan, reel berderit seperti mau rusak saja. Ikan gede kayaknya.
Mancing Ikan Sembilang Besar.
Benar saja, ketika pancingan diangkat ada seekor ikan Sembilang besar berwarna hitam dengan panjang satu meteran dan ukurannya kurang lebih segede tangan bergelantungan meronta-ronta ingin lepas di ujung pancingan. Wew ngeri.Saya saat itu belum tahu mengenai wujudnya ikan Sembilang. Makanya ketika mendapatkan ikan ini ada rasa ngeri dan penasaran. Ikan monster apaan ini. Kok gede banget dan bentuknya nyeremin.
Untungnya ada om preman mancing mania yang sudah berpengalaman. Ia bilang itu ikan Sembilang.
Dengan cepat dia mengambil tang dari tasnya ketika ikan Sembilang besar itu sudah mendarat di palupuh/lantai bambu.
Dia juga memakai sandal gunung saya untuk menekan patil bagian atas. Tembus om. Tajam sekali ternyata sirip ikan Sembilang ini. Lalu mematahkan ketiga sisinya. Aman deh.
Pulang Bawa Ikan Sembilang Babon.
Waktu kita pulang, kebetulan saya berpapasan dengan anak kecil cewek ketika hendak menuju rumah.Tuh anak sampai menjerit dan menangis melihat bentuk ikan Sembilang yang saya bawa.
Hal ini menjelaskan betapa saking seramnya ikan yang saya dapatkan. Dan ini adalah ikan Sembilang terbesar yang pernah saya dapatkan.
Bagi mancing mania yang belum tahu. Bentuk ikan Sembilang ini mirip dengan ikan Lele dengan patilnya. Bisa dilihat gambar di bawah.
Kalau masih kecil, warnanya coklat. Sedang kalau sudah gede warnanya kehitaman. Biasanya main di habitat air yang berlumpur.
Gambar Ikan Sembilang |
Baca juga: Cara Membuat Umpan Kucur yang Jitu untuk Mancing.
Menonton Orang Mancing Ikan Sembilang.
Dilain waktu kita nongkrong lagi di bagang langganan, ngisi kalender mancing mingguan.Saat itu kalau tidak salah menjelang jam setengah sepuluh malam. Ikan lagi sepi, membuat saya dan om preman bete.
Umpan yang paling jitu di bagang yaitu udang dicuekin ikan. Kesal banget ceritanya.
Eh lagi esmosi karena hasil pancingan kurang bagus. Ditambah dengan kedatangan rombongan baru yang berjumlah dua orang.
Ya tambah kesal perasaan kita saat itu. Peluang dapet ikan tambah kecil, pikir saya.
Julid dan Kesal.
Dan kekesalan itu berlanjut ketika ada satu pemancing yang dapet ikan Sembilang dengan umpan udang. Hadeh.. ngelus dada.Ada rasa iri di hati. Kok kita kagak dapet-dapet dari tadi. Ini yang baru datang langsung dapet. Julid melanda hati.
Maka ketika ada kecelakaan yang dialami oleh si pemancing yaitu tangannya terpeleset ketika memotong patil ikan Sembilang.
Jari tangan dia mendarat di ujung patil membuat tangannya terluka, setan di hati ngomporin untuk bergembira. Jangan ditiru yah.
Cara Mengobati Kepatil Ikan Sembilang
Ketika si pemancing lagi menahan sakit. Temennya telepon ke pemilik bagang bagaimana cara nanganinnya.Hasil akhir dari percakapan di handphone adalah bahwa mereka harus pulang ke darat untuk mengobati pemancing yang kepatil ikan Sembilang. Bisa ditebak, kita hepi donk. Jahaat...
Info: Obat atau cara untuk menyembuhkan kepatil Ikan Sembilang adalah otak ikan itu sendiri. Ketok kepalanya, lalu oleskan gel atau lendir otak tersebut di tempat yang sakit.
Ketika mereka pulang, kirain nasib akan memihak kepada kita. Ternyata sama saja. Sepi.
Setan mah mungkin lagi ketawa ngelihat keirian kita ini. Kok gak senang dengan rezeki milik orang lain. Aseem dah.
Teknik dan Cara Mancing Ikan Sembilang.
Berikut cara kami memancing yang mungkin bisa dijadikan tips dan trik mancing ikan Sembilang tersebut:- Bagi kami, cara mancing ikan Sembilang di malam hari atau di siang hari pada dasarnya sama. Tehnik mancingnya dasaran.
- Pakan/umpan mancing ikan Sembilang paling jitu yang kami gunakan adalah udang hidup.
Namun jika tersedia, mancing mania bisa mencoba menggunakan Kepiting Soka, Kerang Putih dan Cacing laut. - Rangkaian mancing ikan Sembilang yang kami gunakan adalah menggunakan dua kumis kail dengan timah pemberat berada di bawah.
Saya sendiri lebih senang membeli timah berbentuk bulat untuk menghindari resiko nyangkut di karang. - Posisi kail kami cantolkan pada ekor Udang. Supaya tidak cepat mati dan leluasa bergerak.
Hati-hatilah dengan makhluk satu ini. Ikan yang sudah menjadi legenda di kalangan mancing mania.
Kena kepatil racun ikan laut ini, kelar urusan mancing kita. Walau hanya nyentuh dikit saja.
Begitulah salah satu cerita seru dan Cara Mancing ikan Sembilang di bagang yang pernah penulis alami. Salam hangat.