-->

Cerita Mancing Ikan Tenggiri Karang Kroya Kepulauan Seribu

Gilanya pemancing -Kisah dan cerita mancing ikan Tenggiri di Karang Kroya, Kepulauan Seribu sana.
Mancing Ikan Tenggiri. Artikel ini adalah kisah mancing demi mendapatkan salah satu ikan idaman para pemancing laut tersebut. Bercerita tentang awal keberangkatan hingga akhir kepulangan.

Selain cerita mancing, ada juga beberapa hal-hal yang menarik dan sedikit teknik atau tips mancing ikan Tenggiri ini yang mungkin bisa dijadikan ilmu bagi para pembaca. Selamat menikmati.

Mancing Ikan Tenggiri di Karang Kroya Kepulauan Seribu

Kalender mancing bulan ini. Ada kabar dari ko Sofyan teman mancing saya. Dia dapat telepon dari nelayan langganan.

Katanya ikan Tenggiri lagi main di Karang Kroya. Mau ikut mancing nggak katanya? Pake ditanya, ya saya jawab siap donk.

Sabtu malam saya nyamper ke rumahnya ko Sofyan di Cimone, Tangerang sana. Dari sana, pakai mobil menuju ke Tanjung Pasir.

Ada beberapa teman mancing baru. Agak rikuh, tapi harus terbiasa. Mancing ke tengah laut itu butuh teman yang banyak. Menghemat biaya.

Mancing ikan tenggiri

Untuk grup mancing yang jumlah personilnya kurang dari empat orang. Tambahan teman mancing mutlak diperlukan.

Karena biasanya jumlah minimal pemancing ke tengah laut harus segituh. Kurang dari itu, biaya mancing bikin dompet menjerit.

Tak terbayang bukan, jika kita cuma seorang diri namun ingin ke tengah. Bangkrut dah.

Maka tak heran di forum mancing, biasanya banyak yang nyari teman mancing untuk memenuhi quota perahu.

Jadi sudah lumrah jika dalam satu perahu belum tentu mereka saling mengenal dan sudah lama berteman.

Bisa saja satu sama lainnya adalah orang asing. Ini salah satu seni dan keindahan dalam dunia mancing.

Berangkat Mancing.

Lanjut ke cerita. Kita berangkat kurang lebih jam sebelasan malam. Di tengah jalan mampir beli kue dulu di pasar kaget pinggir jalan.

Mereka khusus menjual kue, seperti penjual kue di Pasar Senen sana. Habis dari sana, giliran pabrik es yang kita sambangi. Beli es balok.

Menjelang Tanjung Pasir, saatnya bertamu ke tukang udang di pinggir jalan. Beli udang hidup. Nih tempat jual udang yang bikin sebel.

Walau posisinya dekat Tanjung Pasir yang notabene dekat dengan tambak udang, harga mah tetep harga di kota.

Tau aja kalau pemancing butuh umpan udang. Digetok dah. Ya terpaksa kitanya pasrah sambil ngebayangin semua balik modal dengan ikan Tenggiri yang memenuhi coolbox kami.

Tiba di Tanjung Pasir.

Beres beli udang kita lanjut perjalanan ke Tanjung Pasir. Tiba di sana kita nongkrong dulu sambil kontak nelayan dan membongkar muatan dekat Tempat Pelelangan Ikan.

Setelah semua siap, kira-kira jam empat subuh kita mulai melaut. Ikan tenggiri tunggu kedatangan kami.

Mesin kapal yang memekakkan telinga. Angin laut yang dingin. Mengiringi perjalanan ke tempat Mancing Ikan Tenggiri.

Kira-kira beberapa menit kita berhenti, membeli udang rebon. Umpan ngotrek ikan Selar, ikan Tembang dan ikan Kembung.

Membeli Udang Rebon.

Kita membelinya kepada nelayan yang sedang menjaring udang rebon di pinggir laut. Mereka basah kuyup badannya, karena turun ke air untuk mencari rebon ini.

Gimana, sudah tahu yah, bahwa yang namanya proses mancing ikan Tenggiri atau mancing di tengah laut itu tidak sederhana. Banyak bahan-bahan dan pihak yang terkait demi kesuksesan misi ini.

Sesudah dapat kita berangkat lagi. Kali ini, saya dan rombongan mencoba untuk tidur. Demi menjaga stamina untuk mancing ikan Tenggiri di Karang Kroya sana.

Walaupun itu sangat tidak mudah. Suara mesin yang sangat mengganggu terus menerus masuk ke telinga. Walau pada akhirnya kita bisa juga tertidur. Itupun tidak lelap.

Mencari Umpan Ikan Tenggiri.

Setelah melalui perjalanan yang panjang. Kapal berhenti di spot ikan umpan. Yaitu tempatnya ikan Selar, Tembang dan kembung bermain. Di sini kita ngotrek.

Ko Ahin, teman mancing saya yang paling lucu senang banget. Ini mainan dia. Setelah dirasa cukup, kita melanjutkan perjalanan ke Karang Kroya tempat mancing ikan Tenggiri.

Sampai di sana matahari sudah mulai terang. Saya sangat kaget melihat Karang Kroya ini.

Banyak perahu berjejer layaknya perahu apung yang dipakai ibu-ibu berjualan di sungai Kalimantan sana.

Asli rame bangeet. Perahu berdempetan sangat dekat, senar-senar terulur sangat jelas. Ikan besar sesekali mampir ke perahu diangkat oleh pemancing.

Mulai Memancing Ikan Tenggiri.

Setelah dapat posisi perahu yang pas, kita pun mulai acaranya yaitu mancing ikan Tenggiri.

Pertama saya masih memakai umpan hidup. Namun setelahnya umpan matipun jalan terus. Yang penting teknik mancing ikan Tenggiri adalah turun naikkin ikan umpan seperti teknik jigging.

Teknik ini akan menimbulkan efek awan debu di dasar laut. Hingga menarik ikan Tenggiri untuk mendekat.

Dan juga menyamarkan kematian umpan kita, sehingga seolah-olah masih hidup. Tentunya ikan predator lebih bernafsu untuk menyambar umpan.

Strike Mancing Ikan Tenggiri.

Setelah hanya nonton orang naikin ikan Tenggiri. Akhirnya saya dapat rezeki. Tiba-tiba pancingan bersujud ke laut. Kaget dan gembira pastinya.

Tarikannya ikan Tenggiri ini memang manteb. Perlawanannya gahar. Temen seperahu rame ngasih tahu, jangan kasih kendor katanya. Mancing ikan Tenggiri emang bikin heboh semua orang.

Setelah beberapa lama pertempuran, akhirnya ikan Tenggiri menyerah kalah dan mendarat mulus di perahu.

Lutut saya gemeteran, mungkin saking bahagianya dan merasakan adrenalin yang melonjak-lonjak.

Maklum baru pertama kali mendapatkan ikan ini. Begini rasanya mancing ikan tenggiri itu ternyata. Dasyhat.

Ko Sofyan keheranan. Kenapa saya bisa mendapatkan ikan Tenggiri padahal saya tidak memakai kawat. Dan dia tidak mendapatkan jawabannya karena saya tidak kasih tahu rahasianya.

Apa itu? Kail saya nyangkut di sela-sela gigi Tenggiri. Jadi senarnya aman. Coba kalau tidak nyangkut, pasti putus. Mancing ikan Tenggiri ternyata butuh keberuntungan juga loh.

Setelah meredakan ketegangan dan dirasa lutut tidak bergetar lagi. Acara memancing ikan Tenggiri saya lanjutkan. Tehniknya masih sama, teknik jigging.

Rangkaian masih sama. Timah di bawah. Umpan di atas. Masih tanpa sling atau kawat. Pengen ngetes kekuatan senar ceritanya.

Setelah naikin dan turunin umpan secara berulang-ulang. Beberapa saat kemudian pancingan kembali menunduk tajam ke air laut. Dan seperti sebelumnya, semua orang di perahu ikut rame. Ulur...ulur katanya.

Sayapun ngikut saran mereka. Masih grogi saya, tidak punya pendirian. Dan hasilnya adalah ikan terlepas. Aseem...

Seandainya saya tidak mendengarkan saran mereka mungkin ikan bisa diselamatkan. Teknik menarik ikan Tenggiri ialah sentak terlebih dahulu pancingnya. Tujuannya agar posisi kail menembus dengan baik.

Sehabis itu imbangi pergerakan ikan. Jika perlawanan kuat, ditahan. Jika kendor, senar digulung. Mancing ikan Tenggiri ini selain keberuntungan, teknikpun jangan dilupakan ternyata.

Baca juga: Mancing Ikan Sembilang di Bagang.

Pemancing Lucu.

Orang lain mah sibuk mancing ikan Tenggiri, Ko Ahin mah tetep ngotrek. Kayaknya dia tidak tertarik dengan kehebohan ini.

Namun saya senang, berkurang satu orang saingan untuk mendapatkan target buruan, pikir saya.

Dan ada satu orang teman pemancing yang mabuk laut, kerjanya hanya tidur. Dia bilang lagi wisata laut.

Tahu kan sekarang, kalau pemancing itu bermacam-macam karakternya. Jangan heran.

Mancing di laut itu biasanya bikin betah. Namu waktulah yang membatasi kita di perhelatan panen mancing ikan Tenggiri di Karang Kroya Kepulauan Seribu ini.

Akhirnya kita mesti kembali ke darat untuk pulang dan istirahat. Mau tidak mau.

Begitu ceritanya Mancing ikan Tenggiri ini. Salah satu kegiatan mengisi kalender mancing tiap bulan milik saya. Semoga menghibur dan memberikan informasi yang berguna. Salam hangat.
LihatTutupKomentar