-->

8 Tempat Mancing Sambil Jalan-Jalan

8 referensi tempat mancing yang bisa anda lakukan sambil jalan-jalan atau wisata
Anda sedang mencari referensi Tempat mancing yang bisa sambil jalan-jalan? Jawaban dari pertanyaan tersebut ada di sini.

Beberapa lokasi bisa anda pertimbangkan untuk dikunjungi sambil pelesir mengisi waktu libur para mancing mania.

Yuk disimak.

8 Tempat Mancing Sambil Jalan-Jalan.

Mancing kalau terlalu serius bisa membuat stress. Oleh karena itu dibuat asik saja. Anggap saja kita lagi liburan sambil mancing.

Nah di sini kita akan bahas tempat-tempat pelesir yang bisa dijadikan tempat mancing juga.

Berikut daftar tempat mancing:
  • Pantai Santolo
  • Pantai Anyer
  • Waduk Jatiluhur
  • Situ Cangkuang
  • Situ Bagendit
  • Waduk Karang Kates
  • Waduk Wonorejo
  • Pulau Cangkir
Mari kita bahas satu-satu dari daftar di atas tersebut untuk lebih jelasnya.

Gambar mancing sambil jalan-jalan

Pantai Santolo.

Pantai yang ada di Garut ini bagus banget. Pasirnya berwarna putih. Airnya biru jernih. Cuma ombaknya yang bikin cenat cenut. Besar sekali.

Mendengar dan melihat dentuman ombak menghantam karang serasa jantung tak pernah tenang. Was was mulu.

Tapi, pantai Santolo ini ibarat mawar dengan durinya. Walau ombak bikin ngeri, tapi pesona alamnya mantap sekali.

Mau jalan-jalan di sepanjang pasir putih silahkan. Mau wisata kuliner, banyak warung-warung tersedia.

Kalau mau lebih eksotis bisa nyebrang ke pulau. Dari warung-warung di sana lebih luas jarak pandangnya.

Dan ada pantai karang yang airnya landai. Bisa untuk anak-anak berenang dan mencari binatang laut.

Untuk mancing ada beberapa tempat. Bisa landbase atau mancing dari pasir Cilauteureun. Ngoyor di karang Santolo. Mancing malam di muara kecil dekat jembatan gantung.

Serta yang paling banyak dilakukan wisatawan adalah mancing di reruntuhan dermaga atau di sungai tempat berlabuhnya nelayan.

Di sungai ini selain tempatnya enak juga ramai, karena dekat dengan TPI alias Tempat Pelelangan Ikan.

Kalau tidak salah ada jasa penyediaan pancingan bagi yang tidak membawa alat tersebut.

Umpan mah tersedia. Kalau kurang puas dengan umpan yang disediakan tinggal beli di TPI.

Kalau mau uji nyali dalam hal memancing, cobalah mancing malam di sungai kecil dekat jembatan gantung, tapi agak masuk ke dalam. Jangan dekat bibir muaranya.

Saya pernah mancing dengan pemancing lokal. Menurut dia ikannya besar-besar. Air laut yang pasang membawa banyak ikan ke sungai itu. Kita jadi tertarik.

Waktu itu umpan yang digunakan adalah ikan Layur. Sengaja beli di Tempat Pelelangan Ikan sesuai saran si bapak. Yang bikin horor, mancing tanpa ada cahaya sedikitpun. Dia melarangnya.

Paling bisa menyalakan lampu ketika memasang umpan saja. Bikin merinding. Kalau ketemu hantu, repot kita.

Sayang saat itu lagi liburan. Pengunjung banyak yang membawa dan menyalakan mercon yang meledak di udara. Kata si pemancing lokal hal itu mengganggu ikan.

Baru juga mancing sudah udahan. Gondok juga sih, udah beli ikan Layur sekilo eh malah mubazir. Ya kita ikutin aja kuncennya. Bubar jalan.

Nah untuk sensasi mancing, coba mancing sambil ngoyor di pulau atau karang Santolo. Menghadap langsung ke depan ombak yang menghantam karang yang jaraknya beberapa meter.

Bisa dibayangkan, jika suatu waktu ombak besar ada yang lolos ke darat. Bisa pontang-panting kita.

Untuk mancing ke tengah, penulis tidak bisa memberikan informasi karena tidak pernah menyewa perahu dari sini. Walau sudah mencoba nyari-nyari berita.

Mungkin di sini ada pembaca yang bisa memberikan nomor kontak nelayan yang dapat disewa ke tengah? Tulungan luur.

Gimana, pasti menarik bukan mancing sambil wisata di pantai Santolo. Kali aja ada janda bening.

Cewek Garut banyak yang putih. Gak nyangkut ikan ya nyangkut yang satu ini. Yuk ah.

Pantai Anyer.

Kalau anda berwisata ke daerah ini tidak ada salahnya membawa alat pancing. Menurut penulis, ikan buruan yang tepat adalah ikan Baronang. Mengingat banyaknya karang di pantai tempat penginapan berdiri.

Waduk Jatiluhur.

Mancing di sini tidak usah takut kehabisan spot karena sudah diduluin oleh pemancing lain. Tinggal pilih, mau mancing dekat tempat wisata yang dihuni oleh warung yang menjajakan makanan.

Mancing di saung dekat pulau. Atau mungkin mancing di kolam terapung yang dasarnya terbuat dari tong.

Yang penulis ingat, sebelum masuk ke waduk Jatiluhur banyak toko alat pancing yang berjejer di jalan.

Mereka menyediakan joran tradisional dan umpan lumut. Menurut penulis jorannya lucu-lucu. Sayang penulis lupa untuk membelinya sebagai koleksi.

Untuk mancing di saung atau kolam terapung kita mesti menyewa perahu untuk mengantar para pemancing.

Jika kebetulan ingin ngopi, dan tidak membawa termos karena ribet. Tenang, biasanya ada perahu yang menjajakan kopi dan makanan kecil.

Asyik kan. Mancing sambil wisata yang berkesan.

Agar tidak boncos, sepertinya umpan yang harus digunakan adalah umpan lumut atau orang Sunda menyebutnya Lukut.

Karena penulis pernah boncos di sini dengan menggunakan umpan cacing. Sepertinya salah tempat.

Mungkin ada pembaca yang bisa memberikan informasi spot dasaran dengan umpan cacing?

Agar pembaca lain bisa memilih variasi tempat yang bisa diambil jika spot yang ada tidak menjanjikan.

Wisata Mancing Garut, Situ Cangkuang.

Kita tahu candi Cangkuang. Dan banyak wisatawan datang dari berbagai daerah termasuk turis asing.

Dan kita juga tahu kalau untuk tiba di Candi ini harus menyebrang melewati danau menggunakan rakit.

Tapi mungkin banyak yang tidak tahu, jika di sisi sebelah timur ada danau untuk memancing.

Ikan favorit yang tersedia untuk diburu adalah ikan Nila dan ikan Gabus. Sedangkan ikan Golosom atau ikan lainnya hanyalah penggembira.

Sama seperti Waduk Jatiluhur, untuk menghindari boncos kita mesti menggunakan umpan lumut. Karena umpan ini yang bikin galak ikan Nila, cacing mah dicuekin. Palingan Keong Mas yang makan.

Jika anda datang dari arah Leles, usahakan beli umpan lumut dahulu di sini. Karena umpan lumut susah didapatkan.

Atau, sebagai alternatif gunakan rangkaian kail dengan cotton but. Dan umpan yang digunakan untuk disebar adalah Menir alias bubuk beras. Insya Allah tidak akan boncos.

Situ Bagendit.

Karakteristik ikan di situ ini hampir sama dengan situ Cangkuang. Umpan yang digunakan adalah lumut alias lukut.

Situ Bagendit memiliki kelebihan dari situ Cangkuang. Tempat mancingnya lebih luas dan banyak saung-saung yang tersedia.

Hal ini membuat pemancing nyaman dalam berburu ikan. Situ Cangkuang tidak memilikinya.

Anda bisa mancing langsung di dekat tempat wisata Bagendit. Namun harus kuat menahan panas.

Sedang untuk menuju saung-saung yang penulis katakan tadi harus berjalan sedikit jauh. Tempatnya masuk lebih ke dalam.

Jika dari arah Garut, maka kita mesti melewati pasar terlebih dahulu. Nanti di sebelah kiri ada jalan masuk kampung. Kurang lebih satu kilometer.

Kalau dari arah Limbangan berarti sebaliknya. Sebelum pasar dan letak jalan di sebelah kanan.

Tapi percayalah, tempat di sini lebih nyaman daripada dekat tempat wisata Bagendit. Sepi dari suara keramaian.

Dan bisa memilih tempat yang sesuai dengan keinginan kita. Dan pastinya jika kepanasan dan kehujanan akan terlindung oleh saung-saung yang ada.

Waduk Karang Kates.

Waduk yang terletak di kota Malang. Ini adalah salah satu waduk favorit penulis. Tempatnya yang cantik, ikannya melimpah. Kurang apalagi bagi yang ingin mancing sambil wisata.

Kekurangan dari danau ini hanya panasnya yang bisa bikin klenger. Maka persiapkanlah payung yang lebar. Kalau perlu, sebuah tenda.

Umpan di sini bervariasi. Bisa lumut, cacing, khususnya cacing posfor dan Jangkrik. Karena ikan di sini yang pernah penulis dapatkan adalah ikan Nila dan Gabus. Mungkin juga ada ikan Mas, boleh dicoba membawa umpan racikan sendiri.

Jika ingin makan, banyak warung berjejer di sisi waduk. Tempatnya sejuk karena dikelilingi banyak pohon.

Tempat ini sangat cocok untuk wisata mancing keluarga. Papah mancing, mamah dan anak wisata kuliner. Tunggu apalagi?

Waduk Wonorejo.

Waduk terkeren yang pernah penulis kunjungi. Bebatuan gunung di papas rapi, menandakan arsiteknya jempolan.

Danau yang luas dengan air jernih. Ada hutan-hutan yang mengelilingi danau ini. Sungguh indah.

Warung berjejer menyambut kedatangan para wisatawan. Ada yang tempatnya persis di pinggir jalan, ada yang di tengah dinding danau dan di bawah pun ada, persis dekat air danau. Tambah keren.

Dan untuk pemancing. Inilah tempat yang menurut penulis adalah surga. Ikan melimpah.

Segala macam umpan boleh dicoba. Jangankan lumut, cacing atau jangkrik. Jagung dan Laron bisa digunakan sebagai umpan. Kurang apa coba.

Mancing malam atau siang tak masalah. Hanya jika siang hari, panas matahari lah yang menjadi kendala.

Jika punya banyak teman, silahkan dicoba untuk mancing malam. Insya Allah acara wisata sambil mancing anda akan selalu menjadi kenangan. Seperti yang pernah dialami penulis.

Tempat Mancing Pulau Cangkir.

Hobi mancing terkadang membawa kita ke tempat yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Seperti kisah mancing penulis di pulau Cangkir.

Entah dari mana datangnya ide untuk mancing di tempat ini. Seakan, tiba-tiba sudah sampai di tempat ini. Tanpa perencanaan.

Pulau Cangkir ini adalah tempat berziarah yang berada di pinggir laut. Jalan yang dilalui untuk ke tempat ini seperti kebanyakan pesisir laut lainnya. Di pinggir jalan ada tambak. Membuat jalanan sedikit berlumpur.

Saat itu penulis tidak memperhatikan nama Wali yang dimakamkan di sini. Yang pasti para pengunjung ramai sekali. Penulis hanya fokus ke tempat yang bakal dipakai untuk mancing.

Sayang, tak ada satupun tempat yang dirasa bagus. Hingga akhirnya memilih mancing di warung persis di pinggir pantai. Lumayan dapat seekor ikan. Sedikit, tapi memberikan pengalaman yang luar biasa berkesan.

Baca juga: Tempat Mancing Sambil Wisata

Untuk donasi, silahkan klik iklan yang tersedia. Jika mau transfer pulsa atau uang bisa klik Contact Us. Terimakasih.

Demikian tempat-tempat yang bisa dijadikan acara Mancing Sambil Wisata. Dari ujung Jawa Barat hingga ujung Jawa Timur dalam artikel Tempat Mancing Sambil Jalan-Jalan ini. Semoga menjadi informasi yang bermanfaat. Salam hangat.
LihatTutupKomentar