-->

9 Tips Mendaki Gunung bagi Pemula yang Wajib Tahu

Persiapan apa saja yang dibutuhkan ketika naik gunung, artikel ini mengupas secara tuntas

Anda berencana untuk naik gunung? Sudah tahu hal-hal yang harus diperhatikan dan dipersiapkan sebelumnya? 

Jika belum, maka wajib bagi anda untuk membaca tuntas artikel ini. Karena kita akan mengupas beberapa poin penting agar acara mendaki gunungnya lancar.

Mari kita mulai.


Tips Mendaki Gunung bagi Pemula yang Wajib Tahu

Pada usia muda, ada satu tantangan tersendiri bagi kita untuk merasakan bagaimana ceritanya naik gunung.

Apalagi untuk jiwa-jiwa yang senang dengan petualangan di alam liar, adrenalin pasti terus menggoda untuk menaklukan gunung-gunung terkenal yang ada.

Seperti Gunung Gede Pangrango, Ciremai, Semeru, Rinjani dan gunung-gunung lainnya yang ada di Indonesia tercinta ini.

Dalam bayangan, rasanya asyik berada di ketinggian bumi bersama-sama dengan teman menikmati alam liar.

Nanti pulangnya membawa pengalaman yang bisa diceritakan kepada orang lain. Saya pernah loh naik gunung itu, seru rasanya. Mungkin begitu bayangannya.

Apa iya semua ceritanya seseru itu?

Nanti dulu. Banyak kejadian, orang-orang justeru jatuh sakit ketika sedang naik ataupun waktu pulang dari pendakian tersebut.

Karena apa? 

Kurang persiapan!

Oleh karena itu perhatikan beberapa hal-hal berikut, agar acara naik gunung kitanya sesuai dengan yang diharapkan.


Tips mendaki gunung

1. Persiapan Fisik.

Sebulan sebelum acara mendaki gunung, berolahragalah. Ini penting dan mutlak perlu dilakulan.

Tidak ada tawar menawar. Medan gunung bukanlah medan biasa. Tapi merupakan tempat yang memerlukan persiapan fisik yang matang.

Tiap minggu selama sebulan itu silahkan lari-lari. Setelah itu bisa main bola atau olahraga lainnya.

Selain nantinya kita bisa dengan mudah bekerja keras menaklukan jalanan pegunungan, juga, badan tidak menjadi kaget. Sehingga tidak menimbulkan rasa sakit. Serta nafas tidak ngos-ngosan karena kecapekan.


2. Memilih Carrier yang Tepat.

Jika kita berbadan kecil, atau tenaga kurang, jangan berpikiran untuk membawa carrier yang besar.

Memang terlihat rasional, dengan membawa tas ransel yang besar, maka bawaan bisa semakin banyak.

Jika bawaan banyak, tentunya banyak pula kemudahan atau keuntungan yang kita dapatkan nantinya.

Air, ransum dan peralatan bekal kemping nanti bisa kita bawa banyak-banyak.

Sepertinya sih masuk akal pikiran semacam ini. Tapi timbul pertanyaan, bawanya gimana?

Pakai tenaga ekstra pula kan?

Jika anda setuju dengan hal ini, maka pilihlah tas ransel camping kita sesuai dengan kondisi badan kita.


3. Bawa Sleeping Bag.

Banyak para pendaki gunung yang tidak membawa perlengkapan yang satu ini.

Hal ini adalah bisa dikatakan merupakan satu kesalahan terbesar yang dilakukan jika kita berencana untuk berkemah beberapa hari di atas gunung.

Coba bayangkan, suhu pegunungan yang dingin, matras tempat kita berbaring banyak air embun, tiupan angin yang kencang akan kita hadapi.

Jika kita tidak memakai sleeping bag, maka kita seperti sedang main air di cuaca yang dingin pada malam hari. Pastinya sangat tersiksa sekali!

Oleh karena itu jika kita ingin merasakan kehangatan dan kenyamanan tidur di dalam tenda, bawalah alat yang satu ini.


4. Tenda Portabel

Banyak pendaki yang meremehkan masalah perlengkapan satu ini. Yang penting ada saung untuk berteduh dari hujan, susah cukup.

Mungkin itu yang ada di benak para pecinta alam.

Jangan begitu, udara malam itu tidak boleh dipandang enteng. Apalagi udara pegunungan.

Hembusan anginnya tidak main-main. Seperti contohnya jika kita membuat kemah di Padang Surya Kencana, gunung Gede. Berat.

Angin datang meniup dari dua sisi lembah dengan kecepatan yang bisa merobohkan tenda dan membawa uap air dingin. Pastinya terbayang bukan kerepotan yang nanti akan timbul?

Maka bijaklah dalam hal memilih tenda. Usahakan untuk membawa tenda Dome dengan kualitas yang baik.


5. Ransum yang Efisien.

Memang sepertinya asyik jika pergi naik gunung membawa beras. Nanti kita akan merasakan nasi yang mengepul ditambah lauk yang enak.

Sepertinya menggiurkan.

Sah-sah saja, kita mau membawa ransum yang menurut kita nikmat untuk dikonsumsi nantinya.

Tapi satu yang mesti diingat, harus efisien.

Jangan karena mengejar bayangan kenikmatan kita membawa banyak beras misalnya.

Perhitungkan berat dari ransum yang akan kita bawa nanti. Jika kira-kira jadi beban, lebih baik diganti dengan yang sepadan namun lebih ringan bobotnya.


6. Air

Ingat. Unsur utama penunjang kehidupan di atas gunung adalah air. Jika minuman yang kita bawa tidak mencukupi bisa berbahaya.

Seandainya kita belum tahu apakah ada sumber air di gunung yang akan kita daki maka kita mesti memperhitungkan matang-matang.

Pun, jika kita sudah tahu bahwa ada sumber air di atas gunung, tetap harus memperhatikan persediaannya sampai kita bisa menjangkau sumber air tersebut dan menemukan ada dan layak minum air tersebut.


7. Jas Hujan.

Bawalah jas hujan sebagai salah satu perlengkapan mendaki gunung kita. 

Apakah harus?

Tidak harus juga sih.

Cuma coba dibayangkan. Ketika hujan kita bisa memakainya. Lalu ketika hendak tidur bisa sebagai pelindung badan dari air embun.

Bukankah dengan melihat manfaat dan kegunaannya, jas hujan ini adalah perlengkapan yang sangat berguna?

Tetapi jangan pula membawa jas hujan yang berat dan kaku. Bawalah yang ringan namun tidak tembus air hujan.


8. Peluit dan Kantung Plastik

Sertakan peluit dan kantung kresek sebagai perlengkapan tambahan ketika melakukan pendakian gunung..

Peluit bisa digunakan ketika kita berada dalam kondisi darurat atau berbahaya. Misalnya tersesat.

Sedangkan kantung kresek bisa digunakan baik untuk wadah sampah, baju basah ataupun makanan agar selalu kering.


9. Adab Naik Gunung.

Memang gunung bukanlah tempatnya banyak manusia yang tinggal. Sehingga dirasa bahwa sepertinya kita bisa bebas untuk berbicara atau bertindak semau kita.

Tapi mesti diingat, makhluk yang hidup di gunung bukan hanya manusia saja.

Bisa binatang, bisa juga makhluk ghaib. Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam interaksi kita dengan alam liar ini.

Tidak hanya dalam ucapan namun juga dalam perbuatan. Jangan membuang sampah sembarangan. Kita pecinta alam bukan perusak alam.

Jangan mencorat coret pohon atau menulis di batu karena misalnya ingin tenar. Lupakan itu. Sia-sia saja.

Memang kalau kita menuliskan nama atau identitas sekolah, kita bakal terkenal gitu?

Tidak bukan.


Penutup

Bagaimana, Apakah bahasan di atas sudah dirasa cukup?

Jika pembaca mempunyai hal yang ingin disampaikan, silahkan tulis di kolom komentar.

Sebagai tambahan, bahasan ini kita lengkapi dengan tanya jawab yang mungkin diperlukan sebagai berikut.


Apa saja persiapan untuk naik gunung?

  • Survey lokasi terlebih dahulu. Meliputi dimana tempatnya berada, angkutan umum yang tersedia, syarat-syarat naik gunung, berapa biaya masuk jika ada dan lain-lain.
  • Olahraga atau persiapan fisik sebelumnya
  • Siapkan perlengkapan dan ransum yang tepat serta efisien.

Kenapa kaki sakit setelah naik gunung?

Hal ini dikarenakan kita tidak melakukan olahraga atau persiapan fisik sebelumnya. Sehingga tubuh menjadi kaget karena mendapatkan beban berat serta dipaksa kerja keras selama pendakian.


Perlengkapan naik gunung

  1. Tenda
  2. Tas ransel atau carrier
  3. Ransum dan air
  4. Alat masak
  5. Sleeping bag
  6. Lampu badai dan alat penerangan
  7. Jas hujan


Manfaat 

Manfaat mendaki gunung adalah selain untuk melihat indahnya alam, menikmati sejuknya udara pegunungan juga melatih diri untuk kerja keras dan tidak mudah menyerah juga melatih kerjasama dalam tim atau kelompok.


Hikmah 

Hikmah naik gunung adalah menemukan jati diri kita pada alam semesta.

Kita akan merasa kecil ketika mendapati diri berada di alam liar pegunungan ini.

Jika kita merasakan hal tersebut maka kita bisa menekan rasa sombong yang ada pada diri.

Kita hanyalah debu yang lemah. Tanpa prestasi dan amal yang baik, sia-sialah hidup ini.

Demikian pembahasan mengenai Tips Mendaki Gunung bagi Pemula ini. Semoga semua yang dipaparkan di sini bisa bermanfaat bagi para pembaca. Salam.

LihatTutupKomentar