-->

Cerita Lucu Rezeki Dari Copet

Kisah nyata seseorang diberi uang oleh pencopet. Ceritanya lucu dan bikin ketawa. Bisa tahu ciri copet juga
Rezeki dari Copet. Kisah ini menceritakan bahwa datangnya rezeki itu adalah sebuah misteri. Baik rezeki halal maupun rezeki haram (berupa cobaan).

Penasaran bagaimana bisa begitu? Yuk ah kita ikuti ceritanya.


Cerita Lucu Rezeki Dari Copet.

W aktu itu saya lagi nongkrong di terminal Baranang Siang, Bogor, berniat mau pulang ke Garut. Menunggu mobil bus belum datang-datang juga. Bete bener perasaan.

Tak sabar rasanya, ingin cepat berjumpa sama anak isteri setelah bekerja keras pada sebuah proyek. Inilah naluri seorang bapak, ketika mendapatkan rezeki, inginnya cepat dinikmati oleh seluruh keluarga. Bahagia rasanya.

Ketika sedang asyik memandang ke arah bus yang lalu lalang, tiba-tiba ada sebuah tepukan di pundak.

Rezeki dari copet

Terdengar suara sapaan:
"Sudah dapet?"

Saya pun menengok ke belakang mencari arah sumber suara. Dan ketika dilihat, ternyata saya tidak kenal dengan orang itu.

Salah alamat sepertinya nih orang, pikir saya. Namun demi menyelamatkan muka dia saya pun menyahutnya asal-asalan.
"Belum nih."

"Sudah makan?" tanya orang itu.

Wah agak-agak kurang nih, pikir saya. Tapi tak apa. Saya ladenin saja.

"Boro-boro. Gimana mau makan, dapet juga belum," jawab saya ikut belagak gila.

"Oh belum. Nih buat beli makan," ucap orang itu sambil menyodorkan uang lima puluh ribu.

Lalu dia bergegas pergi tanpa menunggu suatu ucapan apapun dari saya setelah menerima uangnya.

Entah kenapa saya mandah saja saat itu. Dikasih uang malah saya terima tanpa tahu siapa dan kenapa dia memberikan uang itu. Dia stress, saya juga stress.

Baca juga: Rezeki Orang Gila

Kaget dan heran perasaan saya saat itu. Maka ketika masuk warung kopi saya yang lagi penasaran bertanya kepada pemilik warung.

"Pak, tiba-tiba saya dikasih uang sama orang yang tidak saya kenal. Kira-kira tahu alasannya kenapa ya?" Saya bertanya kepada penjual itu, kali aja dia kenal dan tahu dengan orang tersebut.

"Oh begitu. Saya sih tahu alasannya. Tapi maaf-maaf yah jangan tersinggung," jawab si pedagang hati-hati.

"Maaf-maaf kenapa pak," kejar saya penasaran.

"Kerah baju bapak dilipat. Jadi bapak dikira komplotan copet."

Ancuur, asem... jadi orang itu copet toh. Dan saya disangka pencopet juga. Gara-gara kerah baju terlipat ke dalam.

Buru-buru saya rapihkan kerah baju. Malu tau kalau dilihat para pedagang  atau orang yang biasa berurusan di terminal.

Tak terasa saya jadi membayangkan dengan kejadian sebelumnya. Berarti,  mereka pada memandang saya hina waktu itu.

"Copet lagi duduk."
"Copet lagi nunggu mangsa."

Mungkin itu yang ada dalam pikiran mereka. Ancuuur dah harga diri ini berasa tak tersisa sedikitpun.

Walaupun begitu, saya senyum-senyum sendiri, geli banget rasanya membayangkan hal ini. Tapi lumayan jadi tahu bagaimana kode yang biasa dipakai oleh copet, minimal dari ciri-ciri mereka memakai baju.
Demikian cerita nyata Rezeki dari Copet ini. Kejadian tersebut disampaikan oleh seorang pedagang kerupuk sewaktu dia bertamu ke rumah penulis.

Tentunya dengan bumbu di sana-sini, karena penulis tidak melihat dan merasakan kejadiannya secara langsung. Hanya bisa mereka-reka. Salam hangat.
LihatTutupKomentar