Cara Membuat Artikel dengan Contohnya
Ingin bisa atau mudah menulis? Ikuti kiatnya dalam artikel ini. Bahasannya lengkap. Dijamin bisa
Kenapa kita butuh tutorial Cara Membuat Artikel? Karena menulis bagi pemula adalah pekerjaan yang sangat sulit. Hanya untuk menghasilkan satu paragraf susahnya minta ampun.
Jika sudah jadi satu paragraf pun hasilnya mengecewakan. Entah itu poinnya tidak sesuai dengan harapan ataupun struktur dari tulisan yang berantakan.
Sedang bagi orang yang merasa dirinya senang dalam urusan tulis menulis, ketika mentok dalam proses penulisan biasanya timbul rasa penasaran.
Kenapa ini bisa terjadi? Kenapa menulis itu sulit sekali? Bagaimana sih cara-cara untuk menulis? Bagaimana kiat mudah menulis?
Trik menulis artikel itu gimana? Dan berbagai macam pertanyaan yang timbul dalam benaknya.
Jawabannya: tentu tidak.
Hanya mengikuti ide-ide yang muncul pertama kali datang dari kepala dan langsung menuangkannya ke dalam tulisan. Pasti faham. Lanjut.
Saya dulu pernah membuat artikel di Kompasiana yang berjudul A-Z Kiat Mudah Menulis.
Poin utama dari tulisan saya ini adalah jika kita kesulitan dalam menulis maka mulailah dengan menceritakan kisah yang terjadi dalam hidup kita sendiri.
Dari yang sederhana dan terbaru saja topiknya, misal tentang cerita bahwa kita kemarin habis jalan-jalan dari toko buku. Udah ini saja yang dibahas.
Kalau kita lima kali jalan-jalan, berarti lima cerita sudah dapat kita buat dengan mudah. Apalagi jika ditambah dengan cerita-cerita lainnya.
Seperti cerita putus cinta. Kalau mantan pacar kita banyak, pasti daftar tulisan kita nambah berderet pula. Asyik.
Ketika baru mulai usaha menulis. Jangan berpikir untuk membuat suatu karya tulis hebat yang menggegerkan dunia. Semisal Harry Potter karya JK Rowling.
Cukup buat tulisan-tulisan receh saja. Nggak apa-apa berantakan struktur kalimat dan ceritanya yang penting tulisan berhasil dibuat. Dah itu saja.
Iyah saya sudah mengerti dengan bahasan di atas dan ide cerita sudah ada, tapi bingung mulai nulis dari mana. Buntu.
Apa yang harus pertama kali ditulis nih. Pasti gituh yah kesulitannya ketika pertama kali mau nulis?
Jika iyah, saya kasih tips atau kiat mudah menulis, cara tersebut sebagai berikut:
Ketik saja kata "Saya" di aplikasi pembuat tulisan yang kita pakai semisal Microsoft Word atau Notepad.
Kalau sudah, tinggal terusin dengan menambahkan kata yang lain setelah kata saya tersebut.
Contoh.
Judul: Pameran Buku.
Saya...habis pulang dari pameran buku bersama teman-teman nih. Asyik banget bla bla...
Saya....merasa senang banget bisa pergi ma temen-temen ke pameran buku... Bla bla...
Jadi jangan bingung dari mana mulai menulis. Apa kata yang terlintas dipikiran langsung tulis saja.
Bahkan mungkin kata-kata yang tidak biasa dipakai sebagai awal sebuah tulisannya misal kata sambung seperti dan, yang, hingga, dari dan lain sebagainya.
Gimana menulis itu mudah bukan? Jangan dibikin galau ah.
Biasanya ada lagi timbul penyakit setelah sukses menulis paragraf pertama yaitu datangnya ide baru. Ya tinggal kita rubah saja sesuai dengan ide tersebut.
Kalau yakin ide baru ini bakal kelar menjadi sebuah tulisan nantinya, paragraf pertama boleh dihapus.
Tapi kalau menurut saya sih biarin saja dulu, takutnya kita berubah pikiran lagih. Labil kayak ABG.
Atau mentok ngebahas topik yang ini, ya tinggal loncat ke topik yang lain. Bebasin aja. Jangan kaya orang susah. Tinggal enter dua kali, bikin paragraf baru.
Nanti kalau sudah dapet ide untuk nerusin topik pertama ya tinggal dilanjutin. Kiat mudah menulis artikel itu simpel kok.
Nah setelah tulisan selesai dibuat, baru dicicil. Edit sana, edit sini. Pindah sana, pindah sini. Tambahin yang ini, kurangi yang itu.
Hingga membuat tulisan layak dan enak untuk dibaca, minimal kita sendiri gak mengerutkan dahi ketika membacanya.
Gak kebayang orang lain yang baca, jika kita sendiri saja yang punya ide pusing dengan tulisan sendiri. Orang lain mungkin sudah klenger.
Gimana, kiat mudah menulis metode mengalir bebas ini sudah sesuai dengan jiwa kita?
Jika tidak atau masih belum berhasil dengan metode ini, maka kita coba melangkah ke metode kedua. Kali aja berhasil. Yang bagaimana sih?
5W 1H itu adalah singkatan dari:
Sedangkan H artinya How.
Agar lebih dimengerti konsep 5W 1H ini, kita aplikasikan dalam sebuah cerita tentang kunjungan kita ke Pameran Buku.
Judul: Pameran Buku.
Implementasi dalam tulisan:
Saya senang dan hobi membaca buku, maka ketika ada pameran buku saya mengajak si Afgan dan teman-teman se genk ke sana bla bla
Saya sebenernya lagi suntuk, eh tiba-tiba temen saya si Afgan yang kutu buku itu ngajak ke pameran ya sudah saya ikutin... Bla bla.
Ini formatnya masih pakai kata "Saya" di depannya seperti contoh di atas. Silahkan bereksperimen dengan kata lainnya yang kira-kira bikin kita mudah menulis ceritanya.
Aplikasi dalam cerita:
Kita berangkat hari Minggu karena kebetulan semua temen bisanya berangkat hari itu bla bla...
Semua tempat yang masuk dalam cerita kita bisa diulas. Walau mungkin porsinya berbeda-beda. Ada yang diulas secara panjang lebar adapula yang secukupnya saja.
Aplikasi dalam tulisan:
Kita janjian ngumpul di rumah si Afgan sebelum berangkat ke pameran buku bla... bla...
Waw... Memang keren nih tempat pameran buku yang berada di Senayan ini bla.. bla...
Lihat, ada dua tempat yang kita ceritakan sebagai contoh. Sisanya terserah kamu saja. Iyaah... Kaamuu.
Kalau dalam contoh tulisan yang dibeberkan di atas, kita baru memunculkan tokoh diri sendiri yaitu Saya dan si Afgan.
Boleh kita menambahkan nama yang lain atau cukup antara saya dengan si Afgan saja ceritanya. Kamu mah bebas mo milih siapa juga.
Jika ada obyek dari kisah yang kita ceritakan maka boleh dibahas secara lengkap.
Misal: buku apa yang saya incar, buku apa yang saya beli. Kalau objeknya siapa, contohnya seperti ini:
Waktu itu, si Afgan saya suruh bawain buku, biar dia merasa bahwa dirinya begitu diperlukan oleh saya.
Mungkin karena begitu bahagianya dia, eh tiba-tiba kakinya terantuk tiang meja, "duk" terdengar suara beradunya kaki dan tiang itu. Kasihan dia...bla bla...
Silahkan belajar menulis cerita.
Dengan menerapkan metode 5W 1H ini minimal kita dapat membuat tulisan sebanyak enam paragraf. Asyik bukan.
Apalagi kalau kita kembangin, bisa puluhan paragraf yang dapat kita tulis dari topik Pameran Buku ini.
Nah, bagaimana sekarang. Pastinya tambah mudah dong cara menulis kita dengan memperhatikan dan mengikuti metode yang ada. Tergantung maunya yang mana, tinggal pilih saja.
Boleh digabungin juga, gak ada yang larang. Tak penting cara yang mana yang kita pakai. Yang penting mudah bagi kita untuk menulisnya dan mudah pula kita menuangkan ide di kepala hingga menjadi sebuah karya tulis.
Sebagai bonus saya kasih tips atau trik menulis cerpen atau cerita pendek fiksi. Ubahlah kata "saya" dengan nama imajinatif. Tambahkan dialog-dialog dalam cerita nyata kita itu. Mudah banget bukan.
Ayo mulai nulis, gak ada cerita galau atau cerita susah lagi. Pembahasannya dah panjang lebar gini, masa iyah masih bingung. Terlalu.
Referensi cerpen yang dicampur dengan gaya script film: Rabunnya Hati - Ikan Bakar Cinta.
Atau silahkan ubek-ubek tulisan saya yang lainnya. Biar mudah, buka Daftar Isi blog ini. Silahkan pilih artikel mana yang kira-kira kita sukai.
Plagiat adalah menyalin, menjiplak atau mencontek hasil karya orang lain, bisa keseluruhan karya atau menyalin dengan mengganti beberapa karakter atau poinnya untuk disamarkan.
Lalu mengakuinya sebagai hasil karya dirinya sendiri. Orang yang melakukan plagiasi disebut plagiator. Hukum dari plagiat ini haram.
Jika plagiasi itu tidak boleh kenapa kita mesti mengikuti metode plagiat ini untuk proses belajar menulis. Tenang, kita jelaskan.
Tidak semua plagiat itu haram, ada yang boleh kita jiplak. Apa saja?
Di seluruh dunia banyak orang yang membahas dan mengupasnya. Sah-sah saja kita menulis tentang ide yang ada, yang tidak boleh adalah menjiplak karya orang lain. Gitu loh.
Paragraf seterusnya membahas poin utama dan paragraf terakhir adalah penutup. Kita bisa menirunya untuk tulisan kita. Faham yah?
Nah sekarang kita aplikasikan metode ini dalam tulisan kita.
Pertama, cobalah baca satu paragraf suatu cerpen. Resapi dan hapalkan. Setelah itu kita tulis ulang baik secara utuh sesuai cerpen itu atau sesuai dengan gaya kita.
Nah itu adalah disebut copy the master. Lanjutkan hingga paragraf terakhir. Menulis itu mudah dan asyik.
Kedua, jika kita sudah bisa mengikuti alur tulisan cerpen itu dan dirasa sudah mahir, maka kini saatnya kita membuat tulisan sendiri.
Boleh kita membuat struktur tulisan sendiri atau mencontek struktur cerpen acuan kita itu. Gas terus, jangan sampai kendor nulisnya. Menulis itu juga harus konsisten.
Sehingga nantinya bisa mahir menulis berbagai hal seperti karya ilmiah, essai, referensi, cerpen atau cerita pendek, artikel, novel dan buku. Aamiin.
Demikian tutorial Cara Membuat Artikel dengan Contohnya ini. Semoga bermanfaat dan menimbulkan semangat untuk bisa berkreasi dalam bidang tulis menulis.
Jika sudah jadi satu paragraf pun hasilnya mengecewakan. Entah itu poinnya tidak sesuai dengan harapan ataupun struktur dari tulisan yang berantakan.
Cara Membuat Artikel dengan Contohnya
Bagi pemula yang merasa jiwanya bukan di bidang penulisan, maka bisa ditebak hasil akhirnya yaitu berhenti untuk menulis.Sedang bagi orang yang merasa dirinya senang dalam urusan tulis menulis, ketika mentok dalam proses penulisan biasanya timbul rasa penasaran.
Kenapa ini bisa terjadi? Kenapa menulis itu sulit sekali? Bagaimana sih cara-cara untuk menulis? Bagaimana kiat mudah menulis?
Trik menulis artikel itu gimana? Dan berbagai macam pertanyaan yang timbul dalam benaknya.
Belajar Menulis Artikel.
Sebetulnya, apakah memang namanya menulis itu hanya diperuntukkan untuk orang yang berbakat saja?Jawabannya: tentu tidak.
Gambar Ilustrasi Menulis |
Semua orang bisa dan mampu menghasilkan sebuah karya tulis. Bakat hanya membedakan kualitas. Itu saja.
Contoh sederhana adalah semua orang bisa update status di social media. Misalnya di Facebook, Twitter atau Instagram.
Apakah menulis di sosmed mudah? Pastinya. Walau memang tulisan itu tidak lebih dari satu paragraf saja.
Dan itupun biasanya hanya terbatas menuliskan perasaan dan keadaan yang terjadi pada diri sendiri dan lingkungannya.
Namun jangan dianggap remeh, itu modal dasar, tinggal ningkatin kualitas dan kuantitas tulisannya saja. Lanjut.
Selain nulis di social media, mesti diingat juga, ketika kita di sekolah atau universitas, minimal kita pernah membuat suatu tulisan. Baik itu makalah atau skripsi tugas akhir.
Walau kesannya terpaksa, namun sebenarnya kita sudah mempunyai modal yang bagus untuk masuk ke bidang dunia penulisan.
Hanya mau atau tidak saja kita untuk lebih serius menggelutinya. Gitu loh.
Nah karena sudah punya modal, tinggal mengembangkan kemampuan dengan berlatih dan membuka wawasan tentang bagaimana cara menulis.
Sehingga ide-ide yang selama ini berkutat di dalam otak dapat disalurkan dalam bentuk sebuah tulisan. Biar plong rasanya. Bukan begitu?
Kalau dirangkum akan begini jadinya:
Nah sekarang waktunya kita perjelas dari masing-masing metode tersebut. Apa-apa saja poin yang perlu diperhatikan ketika menulis yang dapat kita temukan.
Jika tidak ingin membaca satu-satu, klik aja tulisan di atas ke metode yang kira-kira bakal disukai. Berangkat.
Contoh sederhana adalah semua orang bisa update status di social media. Misalnya di Facebook, Twitter atau Instagram.
Apakah menulis di sosmed mudah? Pastinya. Walau memang tulisan itu tidak lebih dari satu paragraf saja.
Dan itupun biasanya hanya terbatas menuliskan perasaan dan keadaan yang terjadi pada diri sendiri dan lingkungannya.
Namun jangan dianggap remeh, itu modal dasar, tinggal ningkatin kualitas dan kuantitas tulisannya saja. Lanjut.
Selain nulis di social media, mesti diingat juga, ketika kita di sekolah atau universitas, minimal kita pernah membuat suatu tulisan. Baik itu makalah atau skripsi tugas akhir.
Walau kesannya terpaksa, namun sebenarnya kita sudah mempunyai modal yang bagus untuk masuk ke bidang dunia penulisan.
Hanya mau atau tidak saja kita untuk lebih serius menggelutinya. Gitu loh.
Nah karena sudah punya modal, tinggal mengembangkan kemampuan dengan berlatih dan membuka wawasan tentang bagaimana cara menulis.
Sehingga ide-ide yang selama ini berkutat di dalam otak dapat disalurkan dalam bentuk sebuah tulisan. Biar plong rasanya. Bukan begitu?
Kalau dirangkum akan begini jadinya:
- Pengalaman menulis sudah ada.
- Kemauan untuk menulis pun ada bahkan mungkin menggebu-gebu.
Solusi Mudah Menulis
Berarti tinggal membahas kiat menulis. Mari kita lakukan. Nanti setelah mengikuti langkah-langkahnya maka pertanyaan tentang tips menulis, cara belajar menulis, bagaimana cara mahir menulis artikel akan terjawab secara tuntas dan lengkap. Mari kita mulai bahasannya. Jangan lupa ngopi.Daftar Isi
Nah sekarang waktunya kita perjelas dari masing-masing metode tersebut. Apa-apa saja poin yang perlu diperhatikan ketika menulis yang dapat kita temukan.
Jika tidak ingin membaca satu-satu, klik aja tulisan di atas ke metode yang kira-kira bakal disukai. Berangkat.
Cara Menulis Artikel Metode Bebas
Metode penulisan ini tidak punya pakem tertentu. Tidak mengikuti aturan-aturan baku yang mengikat.Hanya mengikuti ide-ide yang muncul pertama kali datang dari kepala dan langsung menuangkannya ke dalam tulisan. Pasti faham. Lanjut.
Saya dulu pernah membuat artikel di Kompasiana yang berjudul A-Z Kiat Mudah Menulis.
Poin utama dari tulisan saya ini adalah jika kita kesulitan dalam menulis maka mulailah dengan menceritakan kisah yang terjadi dalam hidup kita sendiri.
Dari yang sederhana dan terbaru saja topiknya, misal tentang cerita bahwa kita kemarin habis jalan-jalan dari toko buku. Udah ini saja yang dibahas.
Kiat Mudah Menulis Sederhana.
Mulai dari keberangkatan, hingga pulang ke rumah, ceritain tuh dengan detil. Masa susah sih, pasti mudah menulis yang kayak gini mah bukan. Bener ga?Kalau kita lima kali jalan-jalan, berarti lima cerita sudah dapat kita buat dengan mudah. Apalagi jika ditambah dengan cerita-cerita lainnya.
Seperti cerita putus cinta. Kalau mantan pacar kita banyak, pasti daftar tulisan kita nambah berderet pula. Asyik.
Ketika baru mulai usaha menulis. Jangan berpikir untuk membuat suatu karya tulis hebat yang menggegerkan dunia. Semisal Harry Potter karya JK Rowling.
Cukup buat tulisan-tulisan receh saja. Nggak apa-apa berantakan struktur kalimat dan ceritanya yang penting tulisan berhasil dibuat. Dah itu saja.
Iyah saya sudah mengerti dengan bahasan di atas dan ide cerita sudah ada, tapi bingung mulai nulis dari mana. Buntu.
Apa yang harus pertama kali ditulis nih. Pasti gituh yah kesulitannya ketika pertama kali mau nulis?
Jika iyah, saya kasih tips atau kiat mudah menulis, cara tersebut sebagai berikut:
Ketik saja kata "Saya" di aplikasi pembuat tulisan yang kita pakai semisal Microsoft Word atau Notepad.
Kalau sudah, tinggal terusin dengan menambahkan kata yang lain setelah kata saya tersebut.
Contoh.
Judul: Pameran Buku.
Saya...habis pulang dari pameran buku bersama teman-teman nih. Asyik banget bla bla...
Saya....merasa senang banget bisa pergi ma temen-temen ke pameran buku... Bla bla...
Belajar Menulis Cerita.
Lihat, hanya dengan mengetikkan kata saya diawal tulisan bisa didapatkan berbagai macam variasi tulisan.Jadi jangan bingung dari mana mulai menulis. Apa kata yang terlintas dipikiran langsung tulis saja.
Bahkan mungkin kata-kata yang tidak biasa dipakai sebagai awal sebuah tulisannya misal kata sambung seperti dan, yang, hingga, dari dan lain sebagainya.
Gimana menulis itu mudah bukan? Jangan dibikin galau ah.
Biasanya ada lagi timbul penyakit setelah sukses menulis paragraf pertama yaitu datangnya ide baru. Ya tinggal kita rubah saja sesuai dengan ide tersebut.
Kalau yakin ide baru ini bakal kelar menjadi sebuah tulisan nantinya, paragraf pertama boleh dihapus.
Tapi kalau menurut saya sih biarin saja dulu, takutnya kita berubah pikiran lagih. Labil kayak ABG.
Atau mentok ngebahas topik yang ini, ya tinggal loncat ke topik yang lain. Bebasin aja. Jangan kaya orang susah. Tinggal enter dua kali, bikin paragraf baru.
Nanti kalau sudah dapet ide untuk nerusin topik pertama ya tinggal dilanjutin. Kiat mudah menulis artikel itu simpel kok.
Nah setelah tulisan selesai dibuat, baru dicicil. Edit sana, edit sini. Pindah sana, pindah sini. Tambahin yang ini, kurangi yang itu.
Hingga membuat tulisan layak dan enak untuk dibaca, minimal kita sendiri gak mengerutkan dahi ketika membacanya.
Gak kebayang orang lain yang baca, jika kita sendiri saja yang punya ide pusing dengan tulisan sendiri. Orang lain mungkin sudah klenger.
Gimana, kiat mudah menulis metode mengalir bebas ini sudah sesuai dengan jiwa kita?
Jika tidak atau masih belum berhasil dengan metode ini, maka kita coba melangkah ke metode kedua. Kali aja berhasil. Yang bagaimana sih?
Kembali ke Daftar Isi
Menulis Dengan Metode 5W 1H.
Apa tuuuh....? Kok terdengar asing di telinga. Ya pasti asing. Karena metode kiat mudah menulis ini berasal dari bahasa asing asalnya.5W 1H itu adalah singkatan dari:
- Why
- When
- Where
- Who
- What
Agar lebih dimengerti konsep 5W 1H ini, kita aplikasikan dalam sebuah cerita tentang kunjungan kita ke Pameran Buku.
Judul: Pameran Buku.
1. Why atau Kenapa?
Kenapa kita pergi ke sana atau alasan apa yang menyebabkan kita pergi ke pameran buku tersebut.Implementasi dalam tulisan:
Saya senang dan hobi membaca buku, maka ketika ada pameran buku saya mengajak si Afgan dan teman-teman se genk ke sana bla bla
Saya sebenernya lagi suntuk, eh tiba-tiba temen saya si Afgan yang kutu buku itu ngajak ke pameran ya sudah saya ikutin... Bla bla.
Ini formatnya masih pakai kata "Saya" di depannya seperti contoh di atas. Silahkan bereksperimen dengan kata lainnya yang kira-kira bikin kita mudah menulis ceritanya.
2. When atau Kapan.
Kapan waktu kejadiannya. Bisa jam, hari, bulan, tahun dan masa.Aplikasi dalam cerita:
Kita berangkat hari Minggu karena kebetulan semua temen bisanya berangkat hari itu bla bla...
3. Where atau Dimana.
Dimana kejadian atau ceritanya berlangsung.Semua tempat yang masuk dalam cerita kita bisa diulas. Walau mungkin porsinya berbeda-beda. Ada yang diulas secara panjang lebar adapula yang secukupnya saja.
Aplikasi dalam tulisan:
Kita janjian ngumpul di rumah si Afgan sebelum berangkat ke pameran buku bla... bla...
Waw... Memang keren nih tempat pameran buku yang berada di Senayan ini bla.. bla...
Lihat, ada dua tempat yang kita ceritakan sebagai contoh. Sisanya terserah kamu saja. Iyaah... Kaamuu.
4. Who atau Siapa.
Memuat siapa-siapa saja yang masuk dalam cerita kita.Kalau dalam contoh tulisan yang dibeberkan di atas, kita baru memunculkan tokoh diri sendiri yaitu Saya dan si Afgan.
Boleh kita menambahkan nama yang lain atau cukup antara saya dengan si Afgan saja ceritanya. Kamu mah bebas mo milih siapa juga.
5. What atau Apa.
Apa yang sedang terjadi dan detail kejadiannya.Jika ada obyek dari kisah yang kita ceritakan maka boleh dibahas secara lengkap.
Misal: buku apa yang saya incar, buku apa yang saya beli. Kalau objeknya siapa, contohnya seperti ini:
Waktu itu, si Afgan saya suruh bawain buku, biar dia merasa bahwa dirinya begitu diperlukan oleh saya.
Mungkin karena begitu bahagianya dia, eh tiba-tiba kakinya terantuk tiang meja, "duk" terdengar suara beradunya kaki dan tiang itu. Kasihan dia...bla bla...
6. How atau Bagaimana.
Bagaimana sih kita bisa sampai ke pameran buku. Apakah nebeng mobil temen. Apa naik TransJakarta. Atau naik MRT. Dan tentunya bagaimana-bagaimana lainnya.Silahkan belajar menulis cerita.
Dengan menerapkan metode 5W 1H ini minimal kita dapat membuat tulisan sebanyak enam paragraf. Asyik bukan.
Apalagi kalau kita kembangin, bisa puluhan paragraf yang dapat kita tulis dari topik Pameran Buku ini.
Nah, bagaimana sekarang. Pastinya tambah mudah dong cara menulis kita dengan memperhatikan dan mengikuti metode yang ada. Tergantung maunya yang mana, tinggal pilih saja.
Boleh digabungin juga, gak ada yang larang. Tak penting cara yang mana yang kita pakai. Yang penting mudah bagi kita untuk menulisnya dan mudah pula kita menuangkan ide di kepala hingga menjadi sebuah karya tulis.
Sebagai bonus saya kasih tips atau trik menulis cerpen atau cerita pendek fiksi. Ubahlah kata "saya" dengan nama imajinatif. Tambahkan dialog-dialog dalam cerita nyata kita itu. Mudah banget bukan.
Ayo mulai nulis, gak ada cerita galau atau cerita susah lagi. Pembahasannya dah panjang lebar gini, masa iyah masih bingung. Terlalu.
Referensi cerpen yang dicampur dengan gaya script film: Rabunnya Hati - Ikan Bakar Cinta.
Atau silahkan ubek-ubek tulisan saya yang lainnya. Biar mudah, buka Daftar Isi blog ini. Silahkan pilih artikel mana yang kira-kira kita sukai.
Kembali ke Daftar Isi
Metode Copy the Master atau Metode Plagiat
Sebelum kita membahas metode copy the master atau metode plagiat kita harus tahu dulu tentang plagiat itu apa dan bagaimana hukumnya.Plagiat adalah menyalin, menjiplak atau mencontek hasil karya orang lain, bisa keseluruhan karya atau menyalin dengan mengganti beberapa karakter atau poinnya untuk disamarkan.
Lalu mengakuinya sebagai hasil karya dirinya sendiri. Orang yang melakukan plagiasi disebut plagiator. Hukum dari plagiat ini haram.
Jika plagiasi itu tidak boleh kenapa kita mesti mengikuti metode plagiat ini untuk proses belajar menulis. Tenang, kita jelaskan.
Tidak semua plagiat itu haram, ada yang boleh kita jiplak. Apa saja?
- Ide
- Struktur Tulisan.
Ide.
Ingat kebanyakan ide tidak orisinal alias asli. Banyak terjadi kesamaan. Misal ide tulisan ini.Di seluruh dunia banyak orang yang membahas dan mengupasnya. Sah-sah saja kita menulis tentang ide yang ada, yang tidak boleh adalah menjiplak karya orang lain. Gitu loh.
Struktur Cerita.
Struktur suatu karya yang bisa kita jiplak. Misal sebuah cerpen dari paragraf satu hingga paragraf tiganya membahas permulaan yang berbentuk latar belakang atau basa basi.Paragraf seterusnya membahas poin utama dan paragraf terakhir adalah penutup. Kita bisa menirunya untuk tulisan kita. Faham yah?
Nah sekarang kita aplikasikan metode ini dalam tulisan kita.
Pertama, cobalah baca satu paragraf suatu cerpen. Resapi dan hapalkan. Setelah itu kita tulis ulang baik secara utuh sesuai cerpen itu atau sesuai dengan gaya kita.
Nah itu adalah disebut copy the master. Lanjutkan hingga paragraf terakhir. Menulis itu mudah dan asyik.
Kedua, jika kita sudah bisa mengikuti alur tulisan cerpen itu dan dirasa sudah mahir, maka kini saatnya kita membuat tulisan sendiri.
Boleh kita membuat struktur tulisan sendiri atau mencontek struktur cerpen acuan kita itu. Gas terus, jangan sampai kendor nulisnya. Menulis itu juga harus konsisten.
Kembali ke Daftar Isi
Sehingga nantinya bisa mahir menulis berbagai hal seperti karya ilmiah, essai, referensi, cerpen atau cerita pendek, artikel, novel dan buku. Aamiin.
Demikian tutorial Cara Membuat Artikel dengan Contohnya ini. Semoga bermanfaat dan menimbulkan semangat untuk bisa berkreasi dalam bidang tulis menulis.