-->

Kisah Gila Petualangan Curug Cigentis

Anak muda memang terkadang melakukan hal-hal yang konyol. Kisah gila petualangan curug cigentis ini salah satu cerita tentang hal tersebut.
Kisah Gila tentang petualangan di air terjun yang bernama Curug Cigentis. Kisah dimasa muda yang indah.

Kalau anda senang hiking atau travelling pasti akan suka cerita ini. Yuk disimak.


Kisah Gila Petualangan di Curug Cigentis.

Bagi saya, Curug Cigentis adalah air terjun yang berada di Loji, kecamatan Pangkalan. Walau yang sebenarnya lokasi terrsebut berada di Desa Mekar Buana, Kecamatan Tegal Waru, Karawang. Sesuai dengan yang diinformasikan Google Map.

Curug Cigentis adalah sebuah air terjun yang paling besar diantara deretan curug yang ada di daerah itu, namun karena ukuran dan tempat yang susah dijangkau. Menyebabkan curug lainnya kurang populer.

Jika hari Minggu atau musim liburan tiba, tempat wisata curug Cigentis ini lumayan banyak pengunjungnya. Kebanyakan anak muda yang datang berkunjung.

Dulu, waktu penulis mengunjungi tempat wisata ini kita mesti jalan dari tempat mobil Elf berhenti.

Dari sini kita jalan lumayan jauh untuk tiba di curug ini. Melewati perkebunan, kampung dan hutan. Lumayan menguras tenaga. Entah dengan keadaan sekarang.

Petualangan gila di curug cigentis karawang
Gambar Ilustrasi

Saya beberapa kali mengunjungi tempat ini. Karena di kota Karawang, curug ini adalah tempat wisata pegunungan yang paling indah dan hanya satu-satunya. Jadi gak heran kalau berulangkali kali bolak balik ke sini.

Nah, suatu waktu, entah apa yang merasuki pikiran saya untuk berencana mengunjungi dan menginap sendirian di curug Cigentis ini.

Apa mau uji nyali atau entah apa. Mungkin juga lagi stress. Mana gak punya asuransi jiwa kalau terjadi apa-apa.

Singkat kata saya sudah tiba di curug ini. Sengaja berangkat siang dari Karawang dan nyampe sore hari. Setelah menunggu beberapa waktu akhirnya malam pun tiba.

Suasana curug begitu sepi dan berasa mengundang hantu, jin, siluman dan dedemit untuk keluar dari sarangnya.

Namun hal itu tidak menyurutkan saya untuk tetap pada tujuan utama yaitu menginap di curug ini. Walau ada sedikit rasa kuatir, takut terhadap binatang buas dan siluman yang jail.

Namun rasa penasaran tentang apakah saya berani atau tidak melakukannya yang membuat saya bertahan.

Menginap di Curug Cigentis.

Ternyata sendirian malam-malam di curug itu tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Banyak suara-suara mistis yang kita dapati.

Ada suara air curug yang bergemuruh, gelapnya malam yang seram dan suara binatang penghuni hutan yang bersahutan.

Karena tidak ada kegiatan apapun, saya memutuskan untuk cepat-cepat tidur. Saung-saung yang biasa dijadikan tempat dagang adalah tempat yang saya gunakan untuk merebahkan diri.

Sebenarnya berbahaya, karena saung itu terbuka. Tidak ada penutup dinding. Bisa jadi ada binatang buas yang nemenin.

Namun karena tidak ada lagi, ya mau gimana lagi, terpaksa saya gunakan juga.

Ketika lagi tidur, sesekali saya terbangun, seperti ada yang membangunkan dan ngeliatin saya.

Langsung saya berdoa dan mencoba untuk tidur kembali. Dan berharap waktu akan cepat berlalu membawa pagi datang.

Alhamdulillah, saya berhasil melewati malam tanpa ada gangguan. Maka ketika bertemu dengan pagi, hidup terasa baru kembali.

Kini saya bisa membuktikan bahwa saya punya nyali untuk tidur di Curug Cigentis sendiran. Bagi penulis, ini adalah Kisah Gila yang mungkin tidak akan terulang lagi.

Rapelling Curug Cigentis.

Pas mau pulang dari tempat wisata ini, eh malah ketemu sama seorang teman. Dia bersama rombongannya dari universitas Singaperbangsa Karawang berniat untuk menuruni curug Cigentis dengan seutas tali.

Dia mengajak saya untuk ikut kegiatan mereka. Sebagai petualang, sepertinya haram untuk nolak ajakan tersebut.

Jadilah saya ikut menjajal turun dari atas bukit lewat aliran air curug dengan menggunakan sebuah tali ini.

Wew ternyata sensasinya sangat manteb. Bikin adrenalin ajrut-ajrutan. Derasnya air yang menumbuk badan.

Licinnya batu tempat berpijak bikin was-was. Serta diiringi oleh gemuruhnya air jatuh ke bawah bikin jantung berdegup cepat.

Seumur hidup baru sekali ini merasakan pengalaman turun dari curug menggunakan tali ini. Ternyata rasanya membuat ketagihan.

Jujur, sebetulnya ingin sekali lagi untuk naik dan turun, tetapi karena ngikut kegiatan orang, ya tinggal hanya keinginan doank. Sekali saja cukup.

Berseluncur di Sungai Curug Cigentis.

M asih berhubungan dengan curug Cigentis. Kali ini saya bercerita tentang kegiatan menantang adrenalin lainnya yaitu berseluncur di sungai yang sumber airnya berasal dari curug ini.

Ceritanya, suatu waktu saya berkunjung ke curug Cigentis bersama teman-teman nongkrong. Setelah pulang dari curug, kami memutuskan untuk pulang lewat jalur selokan.

Nah, terkadang kami menemukan jalur yang enak untuk berseluncur di kali. Maka kami dengan kegilaan masa mudanya tanpa memperhatikan keselamatan, berseluncur dengan riang dan gembira.

Tanpa alat apapun dan tak punya asuransi jiwa terbaik di Indonesia. Ngeri.

Mungkin jika kini saya diminta untuk mengulanginya. Ada seribu alasan untuk menolaknya jika tanpa menggunakan peralatan keselamatan.

Dulu waktu saya melakukannya, celana jeans yang saya gunakan ada sedikit robekan. Ah, dasar anak muda.

Baca juga: Kisah Gila Wisata Tangkuban Perahu

Demikian Kisah Gila Petualangan di Curug Cigentis ini. Semoga cerita ini bisa menghibur pembaca. Salam hangat.
LihatTutupKomentar